Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
Sementara itu, sumber daya mencakup endapan yang belum sepenuhnya dikonfirmasi secara teknis, namun diyakini mengandung emas berdasarkan indikator geologi.
World Gold Council, dengan data dari lembaga riset Metals Focus, mencatat bahwa cadangan emas global saat ini berjumlah sekitar 60.370 ton (54.770 metrik ton), sedangkan sumber daya emas diperkirakan mencapai 145.626 ton (132.110 metrik ton).
Jika digabungkan, data USGS dan World Gold Council menunjukkan bahwa total emas yang telah ditemukan dan diketahui keberadaannya, baik dalam bentuk objek buatan manusia maupun yang masih berada di dalam endapan bumi, berada di kisaran 277.000 hingga 299.000 ton.
Namun, para ahli mengakui bahwa angka ini masih diliputi oleh ketidakpastian besar.
Di luar jumlah yang telah diketahui, terdapat emas dalam jumlah kecil yang tersebar sangat luas di kerak bumi, dari serpihan-serpihan kecil di batuan beku hingga partikel di air laut. University of California, Berkeley menyebutkan bahwa konsentrasi emas di kerak bumi hanya sekitar 4 bagian per miliar, atau sekitar 0,004 gram per metrik ton.
Baca Juga: Apa Itu Passobis? Ini Asal-Usul Kejahatan Online, Modus, dan Cara Mencegahnya
Jika seluruh partikel emas ini berhasil dikumpulkan, total massanya diperkirakan mencapai 441 juta ton, menurut data dari The Royal Mint.
Namun, angka tersebut masih belum seberapa dibandingkan dengan jumlah emas yang terkunci di dalam inti Bumi. Para ahli geologi memperkirakan bahwa sekitar 99% emas planet ini berada di inti, jumlah yang cukup untuk melapisi seluruh permukaan Bumi dengan lapisan setebal 0,5 meter.
Chris Voisey, ahli geologi endapan bijih dari Universitas Monash, Australia, menjelaskan bahwa sebagian besar massa Bumi, termasuk emas, terbentuk saat benda langit masih cair dan logam berat seperti emas tenggelam ke inti karena gravitasinya.
Baca Juga: 5 Alasan untuk Membeli Emas Sekarang Juga Menurut Robert Kiyosaki