Sumber: The Guardian | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. NASA merilis foto jarak dekat pada Rabu terhadap komet antarbintang 3I/Atlas, yang melakukan kunjungan singkat melewati tata surya sebelum kembali ke ruang antarbintang.
Komet tersebut ditemukan pada musim panas lalu dan menjadi objek antarbintang ketiga yang terkonfirmasi memasuki wilayah tata surya setelah melewati bintang lain. Bulan lalu, 3I/Atlas melintas dekat Mars tanpa menimbulkan bahaya.
NASA dan ESA Abadikan Momen Langka
Tiga wahana NASA yang berada di dan dekat Mars memperbesar citra komet ketika benda langit itu melintas pada jarak 18 juta mil (29 juta km). Hasilnya menunjukkan gumpalan putih buram yang menjadi identitas visual khas komet dari jarak jauh.
Dua satelit milik European Space Agency (ESA) yang mengorbit Mars juga menangkap observasi serupa.
Baca Juga: Komet Antarbintang 3I/ATLAS Dekati Matahari, Si Tamu Tertua dari Galaksi Jauh
NASA menyebut bahwa wahana lainnya, termasuk James Webb Space Telescope (JWST), akan terus memantau komet tersebut dalam beberapa minggu mendatang. Sementara itu, astronom di Bumi juga mengarahkan teleskop mereka ke komet yang kini berada sekitar 190 juta mil (307 juta km) dari Bumi.
Gianluca Masi dari Virtual Telescope Project di Italia berhasil memperbesar citra komet pada Rabu pagi.
Bisa Dilihat dari Bumi Menjelang Fajar
Komet 3I/Atlas dapat dilihat dari Bumi di langit sebelum fajar dengan bantuan teropong atau teleskop kecil, kata NASA.
“Setiap orang yang mengendalikan teleskop ingin melihatnya karena ini adalah kesempatan yang langka dan memikat,” ujar Shawn Domagal-Goldman, Pelaksana Direktur Astrofisika NASA.
Komet ini akan mencapai jarak terdekatnya dengan Bumi, yakni 167 juta mil (269 juta km), pada pertengahan Desember. Setelah itu, komet akan meninggalkan tata surya selamanya.
Wahana ESA “JUICE” Ikut Mengamati
Wahana JUICE milik ESA yang sedang menuju Jupiter telah mengarahkan kamera dan instrumennya pada komet sepanjang bulan ini, terutama setelah komet mencapai jarak terdekatnya dari Matahari.
Namun, data observasi baru akan dikirim kembali pada Februari 2026, karena antena utama JUICE berfungsi sebagai perisai panas saat berada dekat Matahari sehingga membatasi transmisi data.
Asal Usul dari Sistem Bintang Tua
Dinamai dari teleskop di Chili yang pertama kali menemukannya, komet 3I/Atlas diperkirakan berukuran antara 440 meter hingga 5,6 km. Observasi menunjukkan komet ini bergerak sangat cepat dan kemungkinan berasal dari sistem bintang yang lebih tua dari tata surya kita.
Baca Juga: Komet 3I/ATLAS: Tamu Purba, Lebih Tua dari Tata Surya Kita
“Memikirkan hal itu saja membuat saya merinding,” kata Tom Statler, ilmuwan NASA.
“Artinya 3I/Atlas bukan hanya jendela ke sistem bintang lain, tapi juga jendela ke masa lalu yang sangat jauh, bahkan sebelum Bumi dan Matahari terbentuk.” tambahnya.
NASA Bantah Spekulasi “Kapal Alien”
NASA juga membantah rumor yang menyebut komet ini sebagai kapal alien, rumor yang muncul karena publikasi observasi tertunda selama penutupan pemerintahan AS.
“NASA selalu mencari tanda-tanda kehidupan di luar Bumi, tetapi 3I/Atlas adalah komet,” tegas Amit Kshatriya, Associate Administrator NASA.













