Sumber: Reuters | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - SAN FRANCISCO. CEO Tesla, Elon Musk, mengumumkan bahwa perusahaan akan mulai menawarkan layanan robotaxi self-driving kepada publik pada tanggal 22 Juni 2025 secara terbatas di kota Austin, Texas.
Pengumuman ini menjadi langkah besar bagi Tesla yang selama ini menjanjikan masa depan kendaraan otonom sebagai bagian dari visi jangka panjangnya.
Komitmen Tesla terhadap Masa Depan Mobil Otonom
Elon Musk telah secara terang-terangan menyatakan bahwa masa depan Tesla bergantung pada kendaraan otonom, bahkan mengesampingkan rencana sebelumnya untuk mengembangkan platform mobil listrik berbiaya rendah.
Namun, upaya menuju komersialisasi kendaraan otonom (AV) dihadapkan pada berbagai tantangan besar, termasuk isu keselamatan, regulasi ketat, dan biaya investasi tinggi.
"Kami sangat paranoid soal keselamatan, jadi tanggal bisa saja berubah," kata Musk dalam sebuah unggahan di platform X, menanggapi pertanyaan terkait peluncuran layanan robotaxi.
Baca Juga: Ayah Elon Musk Buka Suara di Balik Perseteruan Panas Anaknya dengan Donald Trump
Peluncuran Awal Terbatas: 10–20 Unit Model Y
Musk menyebut bahwa layanan berbayar robotaxi ini akan dimulai dengan sekitar 10 hingga 20 unit SUV Tesla Model Y, yang akan beroperasi di area terbatas di Austin. Mobil-mobil ini akan menjalankan sistem Full Self-Driving (FSD) terbaru dan tetap diawasi dari jarak jauh oleh operator manusia.
Tesla juga merencanakan perluasan layanan ke beberapa negara bagian AS lainnya, termasuk California, yang terkenal dengan regulasi kendaraan otonom yang sangat ketat.
Dalam pernyataan terpisah, Musk mengungkapkan bahwa mulai 28 Juni 2025, Tesla akan menghadirkan fitur di mana mobil yang baru keluar dari jalur produksi akan dapat mengemudi sendiri hingga ke rumah pelanggan tanpa campur tangan manusia. Ini menjadi salah satu demonstrasi paling ambisius dari teknologi FSD Tesla sejauh ini.
Tantangan dan Konteks Politik
Peluncuran robotaxi ini menjadi sangat penting bagi Tesla, terutama di tengah penurunan penjualan kendaraan listrik akibat persaingan ketat dan reaksi negatif terhadap pandangan politik Musk di Eropa. Musk juga sempat menjalin kerja sama dengan Presiden AS Donald Trump, meski hubungan keduanya belakangan memburuk di ranah publik.
Skeptisisme terhadap rencana Musk masih tinggi, mengingat banyak produsen kendaraan otonom lainnya telah menghadapi hambatan besar dalam uji coba dan penerapan teknologi AV secara luas.
Baca Juga: Hubungan Retak! Donald Trump Putuskan Ikatan Politik dengan Elon Musk
Meski demikian, Musk tetap optimis. Dalam salah satu unggahan di X, ia menyebut, "Austin >> LA untuk peluncuran robotaxi lol," merujuk pada keunggulan Austin dibandingkan Los Angeles untuk peluncuran awal.
Hingga kini, Tesla belum memberikan detail lengkap mengenai cara kerja layanan robotaxi, cakupan area layanan, hingga metode penggunaan oleh publik.
Sebuah video yang dibagikan Musk di X menunjukkan Model Y berlabel “Robotaxi” melaju di persimpangan Austin tanpa pengemudi di dalamnya, yang disusul oleh kendaraan Model Y lainnya—sebuah gambaran awal kemampuan sistem FSD Tesla yang sedang diuji di lapangan.