Sumber: Mirror.co.uk | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID -Ā JAKARTA. Manchester United kembali mengalami mimpi buruk di kandang sendiri setelah takluk 0-3 dari Bournemouth dalam laga Liga Premier Inggris.
Kekalahan ini menjadi pukulan telak bagi tim asuhan Ruben Amorim, yang kini terpuruk di peringkat ke-13 klasemen.
Di sisi lain, kemenangan ini membawa Bournemouth ke posisi kelima, melanjutkan performa gemilang mereka musim ini.
Baca Juga: Mohamed Salah Pecahkan Rekor Premier League dan Ukir Sejarah Baru di Liverpool
Gol-Gol yang Menghancurkan Harapan Setan Merah
Bournemouth unggul lebih dulu melalui gol dari bek muda mereka, Dean Huijsen, di menit ke-29.
Berawal dari tendangan bebas yang dieksekusi dengan sempurna oleh Ryan Christie, Huijsen berhasil melepaskan sundulan terarah yang tak mampu dijangkau Andre Onana.
Gol ini sekaligus menegaskan kelemahan Manchester United dalam mengantisipasi situasi bola mati, masalah yang terus menghantui mereka musim ini.
Di babak kedua, situasi semakin buruk bagi tuan rumah. Kesalahan Noussair Mazraoui yang melanggar Justin Kluivert di kotak penalti berbuah tendangan 12 pas untuk Bournemouth.
Baca Juga: Ruben Amorim Ultimatum Antony, Bintang Rp 1,3 Triliun MU di Ujung Tanduk?
Kluivert dengan tenang mengeksekusi penalti tersebut, menggandakan keunggulan Bournemouth menjadi 2-0 pada menit ke-58.
Gol ketiga Bournemouth datang melalui aksi Antoine Semenyo, yang memanfaatkan assist Kluivert dengan sempurna.
Serangan balik cepat Bournemouth berhasil merobek lini pertahanan United yang terlihat rapuh sepanjang pertandingan.
Semenyo mencetak gol dengan mudah, sekaligus memastikan kemenangan telak bagi tim tamu.
Masalah Internal Manchester United
Salah satu sorotan utama dari kekalahan ini adalah absennya Marcus Rashford dari skuad.
Baca Juga: Miliarder Amerika Akuisisi 94,1% Saham Everton FC Lewat The Friedkin Group
Untuk ketiga kalinya secara beruntun, Rashford tidak dimasukkan ke dalam daftar pemain oleh Ruben Amorim.
Sang pelatih menegaskan bahwa keputusan ini sepenuhnya atas inisiatifnya dan bukan tekanan dari manajemen klub. Dengan jendela transfer Januari yang semakin dekat, spekulasi mengenai masa depan Rashford pun semakin mengemuka.
Ruben Amorim kembali melakukan rotasi besar-besaran dalam pertandingan ini, yang justru menimbulkan kebingungan di lapangan. Leny Yoro, Alejandro Garnacho, dan Rasmus Hojlund masuk di babak kedua, namun perubahan tersebut tidak membawa dampak positif.
Keputusan untuk mengganti Tyrell Malacia di paruh waktu juga menunjukkan kurangnya kepercayaan Amorim terhadap pemainnya.
Baca Juga: Fans Manchester United Geram, Minta Marcus Rashford Angkat Kaki dari Klub
Masa Depan Manchester United
Dengan kekalahan ini, Manchester United menghadapi tantangan besar untuk memperbaiki posisi mereka di klasemen.
Mereka kini berada di paruh bawah untuk pertama kalinya sejak 1989 saat Natal tiba.
Tekanan terhadap Ruben Amorim semakin besar, terutama dengan performa tim yang tidak konsisten dan kritik yang terus berdatangan dari para penggemar dan pundit.