Sumber: South China Morning Post | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
"Konspirasi ini cukup kuat untuk menurunkan kepercayaan institusional di sekitar organisasi kesehatan, dan sebagai hasilnya, mungkin menurunkan tingkat vaksinasi. Ini sungguh sangat mengkhawatirkan," kata Smith sepeti yang dikutip South China Morning Post.
"Kritik vokal Gates terhadap Presiden AS Donald Trump dan dukungan untuk pengembangan vaksin menjadikannya kambing hitam yang sempurna untuk krisis yang muncul di persimpangan teknologi dan sains (medis)," ujar Kinga Polynczuk-Alenius, seorang peneliti ilmu sosial di Universitas Finlandia, Helsinki, dalam postingannya di blog universitas.
Baca Juga: Negara Mana yang Akan Dilayani Terlebih Dahulu dengan Vaksin Corona?
Ini bukan pertama kalinya Gates mendapati dirinya berada di bawah kekuasaan ahli teori konspirasi. Ketika virus Zika pecah pada tahun 2015 di Brasil, ia adalah salah satu dari beberapa tokoh kuat Barat yang disalahkan atas penyakit ini.
“Dia sudah menjadi target favorit para ahli konspirasi, dia telah menjadi target favorit mereka sejak lama,” kata Sylvain Delouvee, seorang peneliti psikologi sosial di Universitas Rennes, Prancis.
Baca Juga: Kabar baik, hasil uji coba obat remdesivir tunjukkan efek signifikan obati corona
Pandemi ini juga menjadi tempat berkembang biak yang subur bagi serangan terhadap Yayasan Bill dan Melinda Gates, terutama oleh para juru kampanye anti-vaksin.
Beberapa posting yang dibagikan secara luas menunjukkan foto-foto Gates yang menghadiri konferensi virus corona pada tahun 2015. Kesimpulan akhirnya, Gates meramalkan pandemi.
Baca Juga: Efektif pada monyet, vaksin Oxford corona menuju produksi massal di India
Pada kenyataannya, ia bertemu dengan lembaga penelitian yang telah mengajukan paten yang berpotensi digunakan untuk vaksin terhadap berbagai jenis virus corona yang mempengaruhi hewan.
Seperti banyak ilmuwan, Gates sudah memperingatkan pandemi akan terjadi di dunia beberapa tahun yang lalu.