Sumber: Global Times | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - NANJING. Nanjing, yang menjadi pusat wabah terbaru di China, tidak mencatat kasus COVID-19 lokal baru pada Minggu (8/8), yang menandai hari pertama nol kasus baru sejak kebangkitan COVID-19 pada 20 Juli.
Tetapi, otoritas kesehatan Nanjing memperingatkan masyarakat, itu tidak berarti tak ada risiko infeksi dan langkah-langkah penanganan COVID-19 tidak boleh dilonggarkan.
Sebanyak 231 kasus terkonfirmasi yang ditularkan secara lokal dilaporkan di Nanjing dalam wabah terbaru, menurut Biro Kesehatan Nanjing dalam sebuah konferensi Senin (9/8).
Sebanyak 207 pasien dalam perawatan tapi semuanya dalam kondisi stabil. "Tidak ada kasus parah atau kritis," kata Ding Xiaoping, Wakil Direktur Biro Kesehatan Nanjing, seperti dikutip Global Times.
Dua dari daerah berisiko menengah di Nanjing, yakni sebuah perumahan di Distrik Jianye dan sebuah jalan di Distrik Gulou, tingkat risikonya diturunkan ke rendah mulai Senin.
Baca Juga: Pemerintah China pecat lebih dari 30 pejabat karena tak becus tangani Covid-19
Kini, Nanjing yang terletak Provinsi Jiangsu, China Timur, memiliki satu kawasan berisiko tinggi dan 19 wilayah berisiko sedang.
Dalam beberapa hari terakhir, meskipun beberapa daerah di Nanjing telah berubah dari berisiko sedang menjadi berisiko rendah dan jumlah kasus baru telah melambat, hari pertama nol kasus baru tidak berarti nol risiko, seorang pejabat Nanjing menegaskan.
Kawasan-kawasan yang tidak berisiko tidak boleh mengendurkan langkah pencegahan dan pengendalian epidemi.
Sejak 26 Juli, 334 tempat hiburan umum dan 161 tempat budaya dan olahraga di Distrik Pukou, Nanjing, telah ditutup. Ini termasuk kafe internet, teater, ruang catur dan kartu, serta pusat kebugaran.
Di Nanjing, tempat wabah terbaru di China bermula, setidaknya 15 pejabat menerima hukuman pada Sabtu (7/8) lalu, termasuk Wakil Walikota Nanjing, Ketua Komisi Kesehatan Partai Komunis Nanjing, Ketua Satgas Penanganan COVID-19 di Bandara Internasional Nanjing
Sebab, pencegahan dan pengendalian epidemi yang tidak efektif di bandara telah memicu wabah baru di China.