Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Dia mengatakan pemerintah China telah mengambil berbagai langkah untuk menurunkan angka kematian di kota itu, yang pada tahap awal wabah mencapai 10%.
Pada tahap awal, ketika jumlah pasien tumbuh sangat cepat, sistem medis lokal kewalahan. Lebih dari 42.000 pekerja medis di seluruh negeri datang ke Hubei untuk bekerja dengan rekan-rekan setempat untuk merawat pasien COVID-19, dan 13.000 dari mereka adalah spesialis dalam perawatan intensif, kata Jiao.
Baca Juga: Xi Jinping buka-bukaan soal senjata ampuh untuk memerangi Covid-19
Wuhan juga mendirikan 16 rumah sakit darurat dengan 14.000 tempat tidur dalam waktu yang sangat singkat, dan rumah sakit yang ditunjuk di kota itu memiliki lebih dari 20.000 tempat tidur. Tetapi di banyak negara Barat, pasien tidak dapat dirawat di rumah sakit karena keterbatasan sumber daya medis, yang menyebabkan tingkat kematian yang lebih tinggi, katanya.
"Kami sangat mementingkan merawat pasien yang sakit parah dan kritis, dan kami mengerahkan sumber daya medis terbaik negara itu dalam perawatan intensif ke Hubei dan Wuhan," katanya kepada China Daily, seraya menambahkan bahwa perawatan itu gratis.
Baca Juga: Terjangkit virus ganas, ekonomi China akan catat penurunan buruk pertama sejak 1992
Untuk mengendalikan penyebaran virus, pemerintah pusat juga menempatkan Wuhan, sebuah kota dengan populasi lebih dari 10 juta, dalam kuncian dan perjalanan yang dikendalikan secara ketat masuk dan keluar dari Hubei.