kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Nigeria catat kasus pertama varian Omicron pada Oktober, tapi dari Afrika Selatan


Rabu, 01 Desember 2021 / 18:59 WIB
Nigeria catat kasus pertama varian Omicron pada Oktober, tapi dari Afrika Selatan
ILUSTRASI. Seorang penumpang taksi mengenakan masker dengan warna bendera Afrika Selatan di Soweto, Afrika Selatan, 26 November 2021, pasca temuan varian Omicron. REUTERS/Siphiwe Sibeko.


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - ABUJA. Nigeria mengatakan pada Rabu (1/12), pihaknya telah mengonfirmasi kasus pertama varian Omicron, di antaranya sampel dari pelancong yang datang ke Nigeria pada Oktober lalu.

Itu menunjukkan, kasus varian Omicron telah muncul beberapa minggu sebelum terdeteksi di Afrika selatan. .

"Pengurutan retrospektif dari kasus yang sebelumnya dikonfirmasi di antara pelancong ke Nigeria juga mengidentifikasi varian Omicron di antara sampel yang dikumpulkan pada Oktober 2021," kata Pusat Pengendalian Penyakit Nigeria (NCDC) dalam sebuah pernyataan.

Tapi, NCDC tidak memberikan perincian tentang pelancong yang terinfeksi varian Omicron.

NCDC mengatakan, dua kasus lain dari varian Omicron berasal dari dua pelancong yang tiba dari Afrika Selatan pekan lalu.

Baca Juga: WHO: Varian Omicron akan terdeteksi di banyak negara

“Mengingat kemungkinan besar peningkatan penularan varian Omicron, sangat penting untuk menerapkan langkah-langkah untuk mengekang penularan masyarakat,” sebut NCDC, seperti dikutip Reuters.

Data dari negara lain juga menunjukkan, varian Omicron beredar sebelum secara resmi teridentifikasi di Afrika Selatan dan sejak itu terdeteksi di lebih dari selusin negara. 

Pengumuman oleh NCDC datang menjelang pertemuan antara Presiden Afrika Selatan Cyril Rampahosa dan Presiden Nigeria Muhammadu Buhari di Abuja pada Rabu (2/12). Varian Omicron kemungkinan akan menjadi topik pembahasan.

Beberapa negara telah memberlakukan pembatasan perjalanan ke negara-negara di kawasan Selatan Afrika, yang menurut Ramaphosa, tidak bisa dibenarkan dan merugikan negara-negara berkembang.




TERBARU

[X]
×