Reporter: Dyah Megasari, Bloomberg |
HELSINKI. Nokia Oyj, produsen ponsel terbesar di dunia memangkas harga produk smartphone hingga 15% awal Juli ini di Eropa. Analis melihat, langkah ini dilakukan Nokia di tengah tekanan persaingan ponsel pintar yang semakin kuat.
"Kami memang sudah melihat penurunan penjualan tersebut, Nokia berada dalam tekanan hebat dari pemain utama smartphone," ujar Ben Wood, analis CCS Insight. Akibat strategi ini, saham Nokia justru turun sebanyak 3,1%.
Perusahaan yang berbasis di Finlandia itu tengah menyiapkan model smartphone baru yang akan diluncurkan kuartal empat ini. Nokia masih mempertahankan teknologi Symbian dan menggunakan perangkat lunak Windows 7 milik Microsoft Corp.
Juru bicara Nokia, Doug Dawson mengatakan pemotongan harga ponsel merupakan kegiatan rutin yang dilakukan perusahaan dan menjadi hal yang wajar. Ia mengharapkan, Nokia masih bisa menjual smartphone sebanyak 150 juta unit lagi.
"Semua produsen utama seluler pasti memangkas harga antara 2 kali hingga 6 kali dalam setahun, itu merupakan penyesuaian kecil," kata Neil Mawston, seorang analis Strategy Analytics di London. Ia mencatat, selama 10 tahun terakhir, pemotongan harga rata-rata tahunan Nokia mencapai sekitar 9%. Saham Nokia ditutup jatuh 1,5% menjadi pada 4,37 € dalam perdagangan Helsinki.