Sumber: AFP | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - OSLO. Pemerintah Norwegia akan mengumumkan keputusannya terkait dana abadi negaranya dalam investsai di industri minyak dan gas. Pemerintah menyebut keputusan akan mempertimbangkan sisi ekonomi, bukannya isu lingkungan yang sering menjadi tuntutan dari para aktivis lingkungan.
Dilansir dari AFP, bila terealisasi maka divestasi severeign fund Norwegia ini akan menjadi pukulan besar bagi industri bahan bakar fosil.
Bank sentral Norwegia yang bertugas mengelola dana raksasa yang mayoritas merupakan dana jaminan pensiunan negeri tersebut menyerukan divestasi saham minyak untuk mengurangi eksposur negara Norwegia terhadap sektor minyak.
"Saran ini didasarkan secara pada argumen keuangan dan analisis dari total eksposur minyak dan gas pemerintah," kata Wakil Gubernur bank sentral Norwegia Egil Matsen.
Ia menambahkan langkah ini tidak mencerminkan pandangan khusus tentang pergerakan harga minyak dan gas di masa depan atau profitabilitas dan keberlanjutan sektor minyak dan gas.
Di Norwegia, sektor minyak dan gas mewakili hampir setengah dari ekspor dan 20% dari pendapatan negara.
Sementara semuda dividen dari perusahaan minyak dan gas milik negara ditempatkan di dana kekayaan negara, yang kemudian dipakai oleh Oslo untuk menyeimbangkan anggarannya.
Untuk membatasi eksposur negara dalam hal penurunan harga minyak secara tajam seperti terjadi pada tahun 2014, idenya adalah untuk tidak lagi membiarkan dana untuk berinvestasi dalam stok minyak dan menjual kepemilikan yang ada.
Pada akhir 2018, sovereign fund Norwegia memiliki kepemilikan saham senilai sekitar US$ 37 miliar di sejumlah perusahaan minyak, dengan saham yang signifikan berada di Shell, BP, Total dan ExxonMobil.