Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
Rebound ini didorong oleh harapan bahwa pemerintah AS akan menjalin kesepakatan dagang yang dapat meredam dampak tarif baru.
Nvidia kini mewakili bobot hampir 7,4% dari indeks S&P 500, menjadikannya salah satu komponen paling dominan.
Baca Juga: AMD Tantang Nvidia: Server AI “Helios” Dipakai OpenAI
Simbol Utama AI
Kebangkitan nilai pasar Nvidia menegaskan statusnya sebagai simbol utama booming teknologi AI generatif.
Didirikan pada 1993 oleh Jensen Huang, perusahaan ini awalnya fokus pada kebutuhan gamer, namun kini telah menjelma menjadi tolok ukur utama industri AI global.
Rally saham terbaru Nvidia terjadi setelah paruh awal tahun yang relatif lesu, ketika sentimen AI tertahan oleh kekhawatiran tarif perdagangan AS-China.
Pada Januari lalu, startup asal China DeepSeek mengguncang pasar dengan merilis model AI murah yang mengungguli banyak pesaing Barat, memicu spekulasi bahwa perusahaan akan mengurangi belanja untuk prosesor mahal.
Baca Juga: Nvidia Akan Luncurkan Chip AI Baru untuk Pasar China dengan Harga Lebih Murah
Pada November tahun lalu, Nvidia menggantikan posisi Intel di indeks Dow Jones Industrial Average, mencerminkan pergeseran besar dalam industri semikonduktor menuju pengembangan teknologi yang terkait dengan AI dan grafis, area yang selama ini dikuasai Nvidia.