Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Media Jepang telah melaporkan bahwa pemerintah, yang telah melarang penonton asing untuk hadir, tengah mempertimbangkan untuk mengizinkan hingga 10.000 pengunjung domestik ke stadion selama Olimpiade.
Jajak pendapat menunjukkan sebagian besar warga Jepang tetap waspada tentang kemungkinan bahwa Olimpiade akan menyebarkan infeksi, terutama karena tingkat vaksinasi masih lebih rendah dibandingkan degan negara-negara kaya lainnya. Suga mengatakan pada hari Kamis bahwa vaksinasi di atas usia 65 tahun kemungkinan akan selesai pada akhir Juli.
Baca Juga: Jepang mempertimbangkan aturan tes Covid-19 negatif untuk penonton Olimpiade Tokyo
Sebelumnya, Menteri Ekonomi Yasutoshi Nishimura mengatakan, dengan laju penurunan infeksi baru di Tokyo yang melambat dalam beberapa hari terakhir, beberapa ahli telah memperingatkan kemungkinan rebound dan menekankan perlunya respons cepat melalui pembatasan lebih lanjut atau bahkan pemulihan keadaan darurat di ibu kota.
Saat ditanya apakah pemerintah akan meminta Komite Olimpiade Internasional (IOC) untuk membatalkan atau menunda Olimpiade bahkan jika ada ancaman terhadap kesehatan dan kehidupan masyarakat, Nishimura mengatakan: "IOC sudah memiliki keputusan akhir."
"Prioritas utama kami adalah melindungi kehidupan dan kesehatan. Kami akan melakukan yang terbaik untuk mengendalikan infeksi dan mengamankan tempat tidur rumah sakit," tegasnya.
Penyelenggara Olimpiade akan memutuskan pada Senin pagi tentang boleh tidaknya penonton domestik saat penyelenggaraan Olimpiade dan tampaknya akan mempertahankan beberapa pembatasan pada jumlah penonton.
Di bawah tindakan "darurat semu", seperti halnya dalam keadaan darurat, penonton di acara-acara besar dibatasi hingga 5.000 atau setengah dari kapasitas tempat.
Pakar kesehatan termasuk penasihat medis terkemuka Shigeru Omi sepakat pada hari Rabu bahwa jumlah penonton di tempat-tempat dapat ditingkatkan menjadi 10.000, tetapi hanya di daerah-daerah di mana "darurat semu" telah dicabut.