kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Omicron Menguasai Dunia, Kasus COVID-19 Melampaui Angka 400 Juta


Kamis, 10 Februari 2022 / 05:12 WIB
Omicron Menguasai Dunia, Kasus COVID-19 Melampaui Angka 400 Juta
ILUSTRASI. Berdasarkan penghitungan Reuters, kasus global COVID-19 melampaui 400 juta pada hari Rabu (9/2/2022). REUTERS/Jeenah Moon


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Berdasarkan penghitungan Reuters, kasus global COVID-19 melampaui 400 juta pada hari Rabu (9/2/2022). Kondisi tersebut terjadi seiring semakin menyebarnya varian Omicron yang sangat menular di seluruh dunia. Kondisi ini mendorong sistem kesehatan di beberapa negara ke ambang kapasitas.

Melansir Reuters, varian Omicron, yang mendominasi lonjakan di seluruh dunia, menyumbang hampir semua kasus baru yang dilaporkan setiap hari. 

Meski jumlah kasus mulai menurun di banyak negara, rata-rata lebih dari 2 juta kasus dilaporkan setiap hari. 
Kematian, yang cenderung mengikuti kasus, telah meningkat 70% dalam lima minggu terakhir berdasarkan rata-rata tujuh hari.

Meski bukti awal dari beberapa negara menunjukkan bahwa Omicron lebih ringan daripada varian sebelumnya, sejumlah besar kasus berpotensi membebani sistem perawatan kesehatan secara global.

Baca Juga: Kemenkes: Mayoritas Pasien Covid-19 yang Meninggal Non-lansia dan Tanpa Komorbid

Reuters menganalisa, butuh lebih dari sebulan untuk kasus COVID-19 mencapai 400 juta dari 300 juta, dibandingkan dengan lima bulan untuk kasus mencapai 300 juta dari 200 juta. 

Pandemi telah menewaskan lebih dari 6 juta orang di seluruh dunia.

Lima negara teratas yang melaporkan kasus terbanyak dalam rata-rata tujuh hari antara lain Amerika Serikat, Prancis, Jerman, Rusia, dan Brasil. Kelima negara ini menyumbang sekitar 37% dari semua kasus baru yang dilaporkan di seluruh dunia.

Amerika Serikat memimpin dunia dalam kasus terbanyak yang dilaporkan setiap hari, dengan satu juta kasus baru dilaporkan di negara itu setiap tiga hari. 

Baca Juga: 2 Gejala Omicron Siluman yang Patut Diwaspadai Sebelum Dinyatakan Positif Covid-19

Kasus dan rawat inap di AS melambat dari puncaknya pada Januari tahun ini, menurut analisis Reuters. Namun, pada hari Jumat, negara itu melampaui 900.000 kematian terkait dengan COVID.

Di Prancis, rata-rata tujuh hari infeksi baru telah mencapai lebih dari 210.000 per hari, menambahkan sekitar satu juta kasus baru setiap lima hari. Total kumulatif untuk kasus COVID yang dikonfirmasi di Prancis sejak awal pandemi melewati 20 juta.

Selain itu, sekitar setengah dari semua infeksi baru yang dilaporkan di seluruh dunia berasal dari negara-negara di Eropa, dengan 21 negara masih berada di puncak kurva infeksi mereka. Wilayah ini telah melaporkan lebih dari 131 juta kasus dan lebih dari 2 juta kematian terkait COVID sejak pandemi dimulai.

Meskipun Eropa melaporkan satu juta kasus baru hampir setiap hari, beberapa negara secara bertahap mencabut pembatasan karena wabah mereda secara lokal. 

Spanyol telah membatalkan persyaratan bagi orang untuk memakai masker di luar ruangan, memperpanjang pencabutan pembatasan yang lebih luas saat penularan perlahan surut di negara itu. 

Baca Juga: Meningkat, Ini 5 Negara dengan Angka Kematian Akibat Covid-19 Tertinggi

Pada hari Senin, Yunani mulai mengizinkan turis dengan sertifikat vaksinasi Eropa untuk memasuki negara itu tanpa harus menunjukkan tes negatif untuk COVID.

Jumat lalu, korban tewas India melampaui angka 500.000. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Science yang mengandalkan tiga basis data berbeda, diperkirakan 3 juta orang telah meninggal karena COVID-19 di negara Asia selatan tersebut hingga pertengahan 2021.

Bentuk paling umum dari varian Omicron, BA.1, menyumbang 98,8% dari kasus berurutan yang dikirimkan ke basis data pelacakan virus publik GISAID pada 25 Januari. Data WHO menunjukkan, beberapa negara melaporkan peningkatan baru-baru ini dalam subvarian yang dikenal sebagai BA.2. 

Sementara itu, menurut angka dari Our World in Data, sekitar 62% populasi dunia telah menerima setidaknya satu dosis vaksin COVID, sementara hanya 11% orang di negara berpenghasilan rendah yang telah menerima setidaknya satu dosis.




TERBARU

[X]
×