Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - LONDON. OPEC mengatakan, ekonomi global mungkin berkinerja lebih baik dari perkiraan pada paruh kedua tahun ini meskipun terdapat konflik perdagangan.
Selain itu, menurut OPEC, asupan minyak mentah kilang akan tetap tinggi untuk memenuhi peningkatan perjalanan musim panas, yang akan membantu mendukung prospek permintaan.
Melansir Reuters, dalam laporan bulanan pada hari Selasa (15/7/2025), Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) mempertahankan proyeksi pertumbuhan permintaan minyak global pada tahun 2025 dan 2026 setelah mengalami penurunan pada bulan April, dengan mengatakan bahwa prospek ekonomi tetap kuat.
"India, Tiongkok, dan Brasil sejauh ini melampaui ekspektasi. Sementara Amerika Serikat dan Zona Euro terus mengalami pemulihan dari tahun lalu. Dengan ini, pertumbuhan ekonomi paruh kedua tahun 2025 mungkin akan lebih baik dari perkiraan saat ini," kata OPEC dalam laporan tersebut.
Perekonomian yang solid dan terlepas dari konflik perdagangan akan memudahkan OPEC+, yang merupakan gabungan OPEC plus Rusia dan sekutu lainnya, untuk melanjutkan rencananya memompa lebih banyak barel minyak guna mendapatkan kembali pangsa pasar setelah bertahun-tahun melakukan pemangkasan produksi yang bertujuan untuk mendukung pasar.
Baca Juga: OPEC+ Tak Lagi Hiraukan Harga Minyak dan Kejar Pangsa Pasar
Pada 5 Juli lalu, OPEC+ sepakat untuk meningkatkan produksi sebesar 548.000 barel per hari pada bulan Agustus, yang selanjutnya mempercepat peningkatan produksi pada pertemuan pertamanya sejak harga minyak melonjak, kemudian turun, menyusul serangan Israel dan AS terhadap Iran.
Harga minyak belum turun secara signifikan meskipun kenaikan OPEC+ lebih besar dari perkiraan dan tenggat waktu 50 hari Presiden AS Donald Trump bagi Rusia untuk mengakhiri perang Ukraina, yang didukung oleh meningkatnya permintaan musiman.
Asupan minyak mentah kilang global mencatat peningkatan tajam sebesar 2,1 juta barel per hari pada bulan Juni dari Mei. Penyebabnya adalah kilang-kilang sudah beroperasi kembali setelah dilakukan pemeliharaan, sebuah tanda pasar minyak yang lebih kuat.
Tonton: Pertamina Sudah Teken MoU Impor Minyak & LPG dari AS Kendati Diganjar Tarif 32% Oleh Trump
Laporan OPEC juga menunjukkan bahwa pada bulan Juni, OPEC+ memompa 41,56 juta barel per hari, naik 349.000 barel per hari dari bulan Mei.
Angka ini sedikit lebih rendah dari kenaikan 411.000 barel per hari yang diminta oleh kelompok tersebut dalam peningkatan kuota bulan Juni.