kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

OPEC+ Pertimbangkan Pemangkasan Pasokan Minyak Terbesar Sejak Pandemi 2020


Senin, 03 Oktober 2022 / 20:05 WIB
OPEC+ Pertimbangkan Pemangkasan Pasokan Minyak Terbesar Sejak Pandemi 2020
ILUSTRASI. OPEC+ tengah membahas pengurangan produksi lebih dari 1 juta barel per hari (bph) menurut sumber OPEC. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - LONDON. Kelompok produsen minyak yang tergabung dalam OPEC+ tengah membahas pengurangan produksi lebih dari 1 juta barel per hari (bph) menurut sumber OPEC. Pemangkasan produksi secara sukarela oleh masing-masing anggota dapat lebih dari jumlah itu dan akan menjadi pemangkasan produksi terbesar sejak 2020.

Mengutip Reuters, Senin (3/10), pertemuan OPEC yang akan berlangsung pada 5 Oktober itu dilatarbelakangi oleh penurunan harga minyak dan volatilitas pasar berbulan-bulan yang mendorong produsen utama OPEC+ yakni Arab Saudi untuk mengatakan bahwa OPEC+ dapat memangkas produksi.

OPEC+, yang menggabungkan negara-negara OPEC dan sekutunya seperti Rusia, menolak menaikkan produksi untuk menurunkan harga minyak meskipun ada tekanan dari konsumen utama, termasuk Amerika Serikat, untuk membantu ekonomi global.

Baca Juga: Oil Rebounds 3% as OPEC+ Weighs Biggest Output Cut Since 2020

Namun harga telah jatuh di bawah US$ 90 per barel dari level $ 120 dalam beberapa bulan terakhir karena kekhawatiran tentang ekonomi global dan reli dolar AS setelah Federal Reserve menaikkan suku bunga.

"Ini mungkin sama pentingnya dengan pertemuan April 2020," kata sumber itu, merujuk ketika OPEC+ menyetujui rekor pengurangan pasokan sekitar 10 juta barel per hari, atau 10% dari pasokan global, ketika pandemi Covid-19 menghantam permintaan. 

Pengurangan produksi yang signifikan siap membuat Amerika Serikat marah, yang telah menekan Arab Saudi untuk terus memompa lebih banyak untuk membantu harga minyak melemah lebih lanjut dan mengurangi pendapatan bagi Rusia ketika Barat berusaha menghukum Moskow karena mengirim pasukan ke Ukraina.

Barat menuduh Rusia menginvasi Ukraina, tetapi Kremlin menyebutnya sebagai operasi militer khusus.

Arab Saudi tidak mengutuk tindakan Moskow di tengah hubungan yang sulit dengan pemerintahan Presiden AS Joe Biden.




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×