kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Operasi militer AS-China di Laut China Selatan meningkat, Beijing ogah tembak duluan


Kamis, 13 Agustus 2020 / 06:05 WIB
Operasi militer AS-China di Laut China Selatan meningkat, Beijing ogah tembak duluan
ILUSTRASI. Kapal induk AS, USS Nimitz (CVN 68) dan kapal penjelajah rudal berpemandu kelas Ticonderoga USS Princeton (CG 59) transit di Selat Balabac, Filipina, menuju lokasi latihan di Laut China Selatan. Foto dirilis 15 Juli 2020. (Navy photo by Mass Communication


Sumber: South China Morning Post | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Situasi Laut China Selatan masih memanas. Meski demikian, konflik bersenjata di wilayah itu masih bisa dihindari. Pasalnya, seorang sumber South China Morning Post mengatakan, Pemerintah China memerintahkan kepada pasukannya untuk tidak menembakkan tembakan pertama. Alasannya, Beijing berupaya mengurangi ketegangan dengan Amerika Serikat di Laut China Selatan.

Seperti yang diketahui, kedua belah pihak telah meningkatkan operasi militer mereka di perairan yang disengketakan, sehingga kian meningkatkan risiko insiden yang tidak terkendali. Meski demikian, Beijing tidak ingin memberi kesempatan kepada Amerika untuk meningkatkan situasi lebih jauh.

Sumber-sumber tersebut mengatakan Beijing telah memerintahkan pilot dan perwira angkatan laut untuk menahan diri dalam pertikaian yang semakin sering terjadi dengan pesawat dan kapal perang AS.

Baca Juga: Singapura: Ketegangan di antara kekuatan besar meningkat

Sementara itu, rincian lebih lanjut telah muncul terkait percakapan telepon antara menteri pertahanan kedua negara pekan lalu.

Seruan itu pertama kali disarankan oleh pihak AS sekitar sebulan sebelumnya. Namun, pada awalnya mendapat sambutan yang sangat dingin dari Beijing. Seorang sumber mengatakan bahwa kepemimpinan China kemudian berubah pikiran dan memutuskan untuk menjangkau kembali pihak AS ketika ketegangan meningkat di Laut China Selatan dan Timur.

Baca Juga: Hubungan dengan AS kian membara, China terus gelar latihan militer

Masih mengutip South China Morning Post, pada bulan lalu, AS mengerahkan dua kelompok tempur kapal induk, USS Nimitz dan USS Ronald Reagan, untuk latihan di dekat perairan China dan juga telah melakukan misi pengintaian udara malam hari yang langka di dekat provinsi Guangdong dan Fujian dalam beberapa pekan terakhir.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×