Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - LONDON. Perdana Menteri Inggris Theresa May menetapkan rencana pendanaan £ 1,6 miliar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah pendukung Brexit, khususnya kawasan utara Inggris. Ini sebagai bagian dari upaya May memenangkan dukungan kesepakatan Brexit dari anggota parlemen Buruh.
Inggris akan meninggalkan Uni Eropa pada akhir Maret ini. Kendati demikian, kebijakan politik May ini ditolak oleh sebagian besar anggota parlemen pada bulan Januari lalu. Guna mencari titik temu, Parlemen Inggris akan kembali bertemu pada 12 Maret mendatang.
Mengutip Reuters Senin (4/3), pemerintah mengatakan dana ini akan digunakan untuk menciptakan lapangan kerja baru. Juga untuk membantu melatih pekerja dan meningkatkan kegiatan ekonomi lokal.
“Masyarakat di seluruh negeri memilih Brexit sebagai ungkapan keinginan mereka untuk melihat perubahan yang lebih baik. Lantaran semakin banyak peluang dan kontrol yang lebih besar. Kota-kota ini memiliki warisan gemilang, potensi besar dan dengan bantuan yang tepat, ” kata May dalam sebuah pernyataan.
Juru bicara keuangan oposisi dari Partai Buruh John McDonnell menuding dana tersebut sebagai dana suap Brexit. McDonnell mengatakan, kota-kota yang tengah merasakan keputusasaan dari pemerintah kini disuap untuk menerima undang-undang Brexit.
Namun, Sekretaris Komunitas James Brokenshire mengatakan uang itu tidak terkait dengan dukungan Brexit. Ia mengaku tidak ada persyaratan apapun bagi penerima dana tersebut dengan pemerintahaan May.
Adapun rincian anggaran ini ialah sebanyak £ 1 miliar telah dialirkan ke kota-kota di utara Inggris. Selanjutnya £ 600 juta akan dibagikan ke berbagai masyarakat di seluruh negeri.
Para kritikus mengatakan, ketika dibagi di antara sejumlah besar wilayah, maka kota-kota tersebut tak akan mendapat uang sebanyak itu. Maupun menebus apa yang telah hilang akibat pajak pemerintah dalam beberapa tahun terakhir.