Sumber: Global Times | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Pada hari Rabu (11/11), Angkatan Udara Taiwan menguji rudal jelajah baru dengan nama Wan Chien. Surat kabar lokal, Liberty Times, mengabarkan bahwa rudal tersebut mampu menyerang bandara, pangkalan, dan area perakitan pasukan di sepanjang pantai tenggara dari daratan Cina.
Militer Taiwan baru-baru ini melakukan uji coba rudal jelajah yang menurut mereka mampu menghancurkan fasilitas penting milik China. Di sisi lain, pakar militer China menyebut rudal tersebut tidak akan bisa menyentuh China.
Rudal Wan Chien yang mampu membawa ratusan submunisi dan mencapai target sejauh 200 km tersebut kabarnya saat ini sedang diproduksi secara massal.
Baca Juga: Kerap dibela Trump untuk melawan China, kini Taiwan diliputi kekhawatiran
Bertolak belakang dengan klaim itu, pakar militer China, Wei Dongxu, mengatakan bahwa Wan Chien bisa dengan mudah dicegat.
Melansir Global Times, Dongxu mengakui bahwa rudal Wan Chien dapat digunakan sebagai senjata ace-in-the-hole jarak jauh dalam melawan serangan pendaratan amfibi dan secara aktif menyerang instalasi militer lawan. Dongxu melihat bahwa sebagian dari rudal tersebut menggunakan desain ala AS.
Menurut Dongxu, kemampuan tempur jet IDF yang membawa rudal Wan Chien juga tidak luar biasa. Berkat sistem peringatan dini yang luas milik China, serangan rudal Taiwan bisa dengan mudah dihentikan.
"Jet tempur Taiwan akan dihancurkan sebelum mereka mendapat kesempatan untuk meluncurkan rudal Wan Chien," ungkap Dongxu kepada Global Times.
Baca Juga: Tak diundang dalam pertemuan WHO, Taiwan: China menghambat kami
Bahkan kalaupun jet temput berhasil meluncurkan beberapa rudal Wan Chien, serangkaian rudal dan sistem pertahanan udara China masih bisa mencegatnya. Rudal Wan Chien dinilai meluncur di udara dengan kecepatan rendah dan mudah diambil serta dikunci oleh radar.
Sang pakar juga mengungkapkan bahwa sistem rudal baru milik Taiwan tersebut pada dasarnya merupakan rudal biasa yang juga sudah dimiliki oleh China, bahkan dengan kualitas yang jauh lebih baik.
Salah satu jenis amunisi udara China yang sempat dipamerkan pada bulan Agustus lalu mampu membawa 240 submunisi dari enam jenis, yang jika dilepaskan dapat mencakup lebih dari 6.000 meter persegi.
Dengan kemampuan itu, para ahli meyakini rudal tersebut dapat menonaktifkan lapangan udara untuk waktu yang lama hanya dengan satu tembakan, dan tidak ada pesawat yang bisa lepas landas dan mendarat.