kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Paman Sam salah satu mesin uang Barilla (3)


Kamis, 12 Januari 2017 / 11:39 WIB
Paman Sam salah satu mesin uang Barilla (3)


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Tri Adi

Setelah sang ayah, Pietro barilla Jr tutup usia, masa depan Grup Barilla ada di tangan tiga bersaudara generasi. Sebagai generasi keempat yang mengurus bisnis pasta, Guido Barilla, Luca Barilla dan Paolo Barilla belajar banyak dari sang pendahulu.

Di tangan tiga lelaki Barilla inilah nama produk pasta Barilla kian mendunia. Bermula dari salah satu makanan khas Italia, kini pasta termasuk penganan yang digemari masyarakat dunia.

Luca Barilla, anak kedua dari generasi keempat optimistis bisnis pasta memiliki masa depan cerah. Di Italia konsumsi pasta paling tertinggi atau mencapai sekitar 25 kilo per kapita per tahun. Sayangnya, ekonomi Italia kian lama kian tak menentu.

Sadar bahwa pasar domestik tak bisa diandalkan, Grup Barilla gencar ekspansi ke pasar global selama dua dekade terakhir. Alhasil, rapor kinerja Grup Barilla bisa tertolong oleh penjualan pasta di luar negeri.

Negeri Paman Sam merupakan salah satu mesin uang Barilla. Konsumen di Amerika Serikat (AS) banyak membeli pasta buatan Italia karena menyadari pasta terbaik berasal dari Italia.

Dengan kualitas gandum terbaik dari tanah Italia, produk pasta buatan Barilla terjual laris manis di pasar AS. Perusahaan yang sudah berusia 140 tahun ini terbilang sukses memasarkan pasta dan makanan sejenis.

Terbukti, Grup Barilla mulai berkembang pesat di AS sejak 20 tahun lalu. Perusahaan asal Italia ini tak segan berinvestasi secara signifikan di AS.


Pada tahun 2015-2016, perusahaan memiliki omzet mencapai US$ 600 juta per tahun dari pasar AS. Grup Barilla menguasai pangsa pasar sekitar 30% di AS.

Kemajuan pesat di pasar AS membuat tiga bersaudara Barilla berhasil menjaga pertumbuhan bisnis perusahaan. Kelompok makanan berbasis di Italia ini telah membukukan kenaikan 14% laba di tahun 2015. Selain kenaikan penjualan, Grup Barilla juga mengurangi biaya pemasaran.

Rinciannya, perusahaan membukukan laba bersih sebesar € 143,7 juta di 2015 atau naik 14,4% dibandingkan posisi € 125,5 juta di tahun 2014.  Penopangnya, laba operasional naik 6,4% menjadi € 308,4 juta. Sementara pendapatan naik 3,9% menjadi € 3,38 miliar.

Bukan berarti Grup Barilla terhindar dari perlambatan ekonomi global. Sejatinya, pada tahun 2015, pendapatan Grup Barilla menurun tipis dari pasar Italia karena krisis utang di negara tersebut.

Beruntung, selain meraih pendapatan dari pasar AS, Grup Barilla juga mampu mencetak pertumbuhan sebesar 14% di pasar Asia, Afrika dan Australia. Grup Barilla juga hadir di China meski pasar Negeri Tembok Raksasa belum memberikan kontribusi signifikan bagi perusahaan.

Berkaca pada hasil keseluruhan, sang kakak tertua yang duduk di kursi CEO, Guido Barilla mengatakan, kinerja positif di 2015 menandakan perseroan mampu keluar dari krisis.

Pasalnya, Grup Barilla memiliki utang jumbo sebesar € 250 juta di 2014. Perlahan, tumpukan utang itu berhasil dikurangi menjadi € 170 juta pada tahun 2015.

Perusahaan asal Italia ini juga mendirikan pabrik di AS dan Meksiko. Selain mengandalkan pasar AS, Grup Barilla terus memperbesar pasar lain melalui pendirian pabrik di Italia, Yunani, Perancis, Jerman, Norwegia, Rusia, Swedia, dan Turki.

Agar lebih ekspansi memasarkan produk makanan khas Italia, Grup Barilla juga mendirikan kantor-kantor cabang juga berdiri di beberapa negara lain. Diantaranya Austria, Belgia, Prancis, Jerman, Yunani, Belanda, Polandia, Rusia, Slovenia, Swedia, Swiss, Turki, AS, Meksiko, Brasil, Australia, dan Jepang.                                    n

(Bersambung)




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×