kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Panama Papers: 7 hal yang harus diketahui


Rabu, 06 April 2016 / 16:09 WIB
Panama Papers: 7 hal yang harus diketahui


Sumber: money.cnn | Editor: Mesti Sinaga

Laporan konsorsium wartawan internasional,  International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ) – yang tidak bisa diverifikasi secara independen oleh CNN Money maupun oleh KONTAN- menyatakan bahwa para pejabat tinggi di dunia telah menyembunyikan kekayaan mereka melalui perusahaan offshore rahasia.

Investigasi ICIJ tersebut berdasarkan lebih dari 11 juta email, dokumen dan catatan klien yang diduga bocor dari Mossack Fonsecam sebuah firma hukum yang berbasis di Panama. (Baca juga: Mengenal Mossack Fonseca di pusaran Panama Papers)

Hasil investigasi yang disebut-sebut sebagai bocoran skandal keuangan terbesar di dunia ini sejak Senin (4/4/2016) mengguncang dunia.

Ada begitu banyak tulisan terkait masalah ini bertebaran di media massa di berbagai belahan dunia. Untuk memahami laporan hasil investigasi para wartawan dunia bertajuk Panama Papers itu secara gamblang,  berikut 7 hal yang perlu Anda ketahui:

  1. Apa yang terbaru?

Publikasi laporan  Panama Papers telah memicu krisis pemerintahan di Islandia seiring dengan pengunduran diri Perdana Menteri Sigmundur David Gunnlaugsson, Selasa (5/4/2016).

Laporan hasil investigasi para wartawan itu  mengungkapkan dugaan adanya hubungan antara sebuah perusahaan offshore  yang menginduk pada perbankan yang bangkrut di Islandia. Hal ini telah memicu unjuk rasa di ibu kota negara tersebut.

Beberapa bank besar,  di antaranya UBS, Credit Suisse dan HSBC dituding telah membantu  nasabah-nasabah mereka menyembunyikan dana tunai di perusahaan offshore. Selasa (5/4/2016) bank-bank tersebut membantah tuduhan tersebut.

Di China, otoritas melakukan sensor online yang telah membatasi hasil pencarian dan diskusi di media sosial terkait kata “Panama Papers” dan “Panama”.

Otoritas di negara ini juga memblokir penggunaan nama-nama kerabat pemimpin China, baik yang saat ini berkuasa maupun para mantan yang namanya disebutkan dalam laporan investigasi Panama Papers, termasuk nama Presiden China Xi Jinping.

Sementara itu, pemerintah Inggris, Prancis, Belgia, Australia dan Meksiko berjanji akan menginvestigasi bocoran kasus-kasus penggelapan pajak yang terungkap dalam Panama Papers.

  1. Siapa yang terlibat dalam dokumen tersebut?

Dokumen-dokumen yang bocor itu menyangkut

  • 12 pemimpin dunia, baik yang masih menjabat maupun yang sudah mantan
  • 128 politisi dan pejabat publik

Di nama-nama itu terdapat nama rekan pemimpin Rusia, Vladimir Putin (Nama Putin sneiri tidak disebutkan dalam satu dokumen). Juga terdapat nama organisasi sepakbola dunia FIFA, Presiden Argentina Mauricio Macri , ayah dari Perdana Menteri Inggris David Cameron , nama sejumlah pejabat China , Presiden Ukraina Petro Poroshenko, dan lain-lain .

  1. Apa  kata mereka?

Pejabat dan tokoh yang namanya disebutkan dalam Panama Papers memberikan tanggapan berupa bantahan dan kemarahan atas tuduhan bahwa mereka telah menggunakan akun dan perusahaan offshore untuk menyembunyikan kekayaan miliaran dollar.

Kremlin (Rusia) menolak tuduhan  dan menyatakannya sebagai “rangkaian kebohongan’ untuk mendiskreditkan  Putin menjelang pemilu. Sementara FIFA menuding hasil investigasi ICIJ ‘konyol’. 

Adapun pemerintah China menggambarkan Panama Papers sebagai “pulled out of nowhere” . Sementara  jurubicara Presiden Argentina mengatakan, Presiden Macri tidak  pernah memiliki saham di sebuah perusahaan yang terkait dengannya.

Bantahan juga datang dari Presiden Ukraina Petro Poroshenko yang menyatakan,  dia “Mungkin merupakan pejabat pertama di Ukraina yang mengumumkan aset-asetnya dan membayar pajak."

Sementara Perdana Menteri Inggris David Cameron mengatakan, “Saya tidak  memiliki saham, tak memiliki dana offshore, tidak seperti itu, dan saya pikir itu gambaran yang sangat jelas.”

  1. Apakah memiliki perusahaan cangkang dan akun offshore sesuatu yang ilegal?

Belum tentu. Ada alasan yang sah untuk mendirikan perusahaan cangkang(shell company) misalnya untuk menjalankan bisnis internasional. Tapi perusahaan cangkang dan rekening offshore memang dapat dipergunakan untuk menyembunyikan asal usul uang dan dapat dipergunakan pula untuk pencucian uang.

Laporan ICIJ mengklaim para klien Mossack Fonseca di antaranya mencakup 33 orang dan perusahaan yang masuk daftar hitam pemerintah AS karena terkait perdagangan obat terlarang dan terorisme.

  1. Siapa sih Mosscack Fonseca itu?

Mossack Fonseka adalah firma hukum  berbasis di Panama, yang  mengkhususkan dirinya  membantu klien membentuk perusahaan di wilayah bebas pajak (offshore jurisdiction).

Mossack Fonseca telah melakoni bisnis ini  selama 30 tahun dan telah mendirikan lebih dari 240.000 perusahaan offshore untuk klien dari lebih dari 200 negara dan wilayah.

Firma hukum ini memiliki  40 kantor di dunia, termasuk beberapa kantor di daratan China. Sebagian kantornya juga berada di wilayah yang menurut Komisi Eropa termasuk wilayah ‘surga’ pajak, seperti Bahamas, British Virgin Islands, Seychelles,  dan Anguilla.

Lebih lengkap baca Mengenal Mossack Fonseca di pusaran Panama Papers.

  1. Mengapa isu ini begitu besar?

Laporan yang mengguncang ini muncul di saat meningkatnya tekanan untuk menindak penggelapan pajak secara global dan pencucian uang.  

Organisasi internasional telah menyetujui aturan baru tentang transparansi, dan para politisi meningkatkan upaya mereka meminta orang-orang kaya membayar pajak mereka secara jujur.  

  1. Mengapa Panama?

Dua tahun lalu IMF menyatakan, Panama dengan ekonominya yang terbuka, lokasi yang strategis dan pengembangan sektor layanan keuangan offshore akan menempatkannya dalam risiko besar sebagai lokasi pencucian uang. 

Hingga Februari, Panama berada dalam daftar negara-negara dengan hukum anti pencucian uang yang lemah. Negara ini pun masih berada dalam daftar hitam Komisi Eropa  sebagai lokasi penghindaran pajak dan wilayah yang tak mau bekerja sama (non-cooperative jurisdictions).

“Panama adalah pertahanan utama terakhir yang terus memungkinkan dana offshore tersembunyi dari otoritas pajak dan penegak hukum,” ujar Angel Gurría, Secretary General OECD, Senin (4/4/2016).



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×