kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pandemi Covid-19 menghambat belanja orang China tajir


Rabu, 08 Juli 2020 / 18:06 WIB
Pandemi Covid-19 menghambat belanja orang China tajir
ILUSTRASI. Nama : Golden Resource Mall ;Kota, Negara : Beijing, China Berdiri : Tahun 2004 ;Luas : 557.419 m2 ;Jumlah Toko : 1.000 toko Catatan : - Pada awal pembangunannya mall ini diharapkan setiap hari akan dikunjungi oleh 50.000 orang yang belanja, sayangnya tar


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Yudho Winarto

Riset Bain & Co memaparkan, mulai 2025 tren ini akan dimulai, China tajir tak perlu ke luar negeri berbelanja. Ini juga didukung konteks merebaknya kampanye Anti-China di sejumlah negara Eropa, dan Amerika Serikat

Baca Juga: Korsel hukum Kim Jong Un bayar denda ke mantan tawanan perang Rp 505,2 juta

“Orang China merasa tak aman di luar negeri, ini alasan mereka akan memiliki preferensi belanja di negeri asalnya. Sejumlah merek mewah bisa memanfaatkan ini denan memperluas jaringannya di China dan menawarkan harga yang lebih tinggi. Ekspansi ke kota-kota kecil yang punya potensi juga sangat dimungkinkan,” tulis laporan Bain.

Di sisi lain, meski menjadi pusat pandemi, merujuk laporan Boston Consulting Group pasar barang mewah di China justru meningkat 10%, padahal secara global pasar mengalami kemersotoan hingga 45%.

“Kondisi di China kini kembali normal, dan kami melihat adanya lonjakan kunjungan di toko-toko kami. Tapi mereka tidak berpergian, tak ada yang pergi dar China. Sampai kondisi benar-benar membaik, saya ragu tren akan kembali sebelum pandemi terjadi,” kata Bos Richemont Johann Rupert. Richemont tercatat memiliki 460 toko di China.

Di sisi lain, berkurangnya frekuensi bepergian orang China secara global kerap dikutip sejumlah studi menjadi sumber tergerusnya pendapatan merek-merek mewah lainnya macam LVMH, Moncler SpA misalnya. Utamanya karena jaringannya di China yang tak besar, sementara pendapatan dari turis China banyak berkurang.

“Tren untuk mengembangkan jaringan di China akan membawa kami menyusun ulang jaringan kami,” kata Chief Financial Officer Gucci Jean Marc Duplaix.

Ada pula merek mewah yang jaringannya masih mini di China kini juga mulai berbondong-bondong membuka toko daring di platform digital. Prada, Miu Miu, Balenciaga, Piaget, Montblanc baru saja membuka toko daring di Alibaba.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×