kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.299.000   5.000   0,22%
  • USD/IDR 16.585   5,00   0,03%
  • IDX 8.258   6,92   0,08%
  • KOMPAS100 1.128   -3,16   -0,28%
  • LQ45 794   -6,53   -0,82%
  • ISSI 295   3,34   1,15%
  • IDX30 415   -3,30   -0,79%
  • IDXHIDIV20 467   -5,39   -1,14%
  • IDX80 124   -0,60   -0,48%
  • IDXV30 134   -0,53   -0,39%
  • IDXQ30 130   -1,48   -1,13%

Pasar Kripto Alami Aksi Jual Terbesar, Siapa yang Menanggung Kerugiannya?


Minggu, 12 Oktober 2025 / 15:19 WIB
Pasar Kripto Alami Aksi Jual Terbesar, Siapa yang Menanggung Kerugiannya?
ILUSTRASI. Ticker baord with cryptocurrencies and price information, Bitcoin, Ethereum, Ripple, Litecoin. Cryptocurrency trading, ticker price information.


Sumber: Bloomberg | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Sehari setelah pasar kripto mengalami aksi jual terbesar dalam satu hari, industri kripto tengah diselimuti pertanyaan besar: siapa yang menanggung kerugian dari anjloknya harga aset digital tersebut?

Sekitar US$ 19 miliar nilai posisi taruhan menguap, dan harga sebagian besar aset kripto merosot tajam. Aksi jual ini sebagian besar dipicu oleh pengumuman tarif baru dari Presiden Donald Trump terhadap China, yang memperburuk sentimen pasar.

Menurut data dari CoinGlass, lebih dari 1,6 juta pedagang mengalami likuidasi dalam kurun waktu 24 jam. Aksi jual ini diperparah berbagai faktor seperti penggunaan leverage tinggi, eksekusi penjualan otomatis, serta minimnya likuiditas di luar jam perdagangan aktif.

Baca Juga: Ketegangan Dagang AS-China Tekan Harga Bitcoin, Investor Diminta Tetap Waspada

Meskipun kerugian tersebar luas, hingga kini belum ada bukti bahwa pelaku besar (whale) mengalami kehancuran besar. "Kami telah melakukan pengecekan secara luas, dan tidak ada mitra kami yang terkena dampak signifikan," kata Matthew Hougan, Chief Investment Officer di Bitwise Asset Management.

Penyelidikan Bloomberg terhadap pelaku pasar juga belum menemukan satu pun investor besar yang jatuh, namun banyak pihak mencurigai adanya pemain institusional yang kemungkinan terjebak.

Koin-koin kecil di luar Bitcoin dan Ether atau dikenal altcoin terkena dampak paling besar. Altcoin dikenal memiliki likuiditas rendah dan leverage tinggi, menjadikannya rentan terhadap tekanan jual ekstrem.

Menurut Zaheer Ebtikar, pendiri Split Capital, begitu aset menyimpang dari jalurnya dan ini terjadi di banyak aset secara bersamaan, pasar bisa benar-benar lumpuh. Ia juga menyoroti Hyperliquid, bursa kripto kecil, sebagai tempat likuidasi paling parah dengan nilai transaksi mencapai US$ 10 miliar.

Hyperliquid mencatat likuidasi posisi long terbesar selama aksi jual, dengan likuiditas paling rendah yang bisa dicocokkan.

Salah satu faktor yang mempercepat penurunan adalah mekanisme Auto-Deleveraging (ADL), yang secara otomatis menutup posisi leveraged ketika posisi tidak lagi dapat ditanggung oleh sistem asuransi bursa.

"ADL menjadi bencana bagi mereka yang memiliki portofolio kompleks," kata Spencer Hallarn, Kepala Perdagangan OTC Global di GSR. Menurutnya, ADL bisa membuat posisi menguntungkan justru ditutup lebih dulu, menciptakan ketidakseimbangan besar dalam portofolio.

Di tengah kekacauan, satu entitas justru mendapat keuntungan besar: Hyperliquid Provider (HLP). HLP adalah brankas milik komunitas yang bertindak sebagai pembuat pasar atau likuidator paksa. Selama aksi jual, HLP menghasilkan lebih dari US$ 30 juta dengan mengambil alih posisi rugi dan menutupnya secara otomatis, berdasarkan data di buku besar publik.

Namun, langkah HLP juga menimbulkan pertanyaan tentang keadilan pasar. Tarun Chitra, pendiri Gauntlet Network, menyatakan bahwa sistem Hyperliquid cenderung menguntungkan HLP dibanding trader individu.

Chitra menyebutkan penurunan altcoin kali ini lebih menyerupai krisis keuangan daripada sekadar deleveraging biasa. "Penurunan ini didorong penjualan spot, bukan hanya tekanan leverage," ujarnya. Ia bahkan menduga akan ada kabar besar soal pengunduran diri atau kebangkrutan dari entitas besar dalam waktu dekat.

Meskipun pasar mulai pulih sebagian pada hari Sabtu, proses pemulihan total diperkirakan akan memakan waktu beberapa hari atau bahkan minggu. "Saya menduga kita akan segera mendengar kabar tentang dana yang ambruk atau kerugian besar dari pelaku pasar," kata Edward Chin, CEO dari hedge fund kripto Parataxis.

Selanjutnya: UU Kepariwisataan Baru Dinilai Belum Pro Industri, GIPI Minta Revisi

Menarik Dibaca: Simak yuk 7 Strategi Kelola Keuangan Cerdas Saat Dana Anda Terbatas




TERBARU

[X]
×