kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.905.000   -23.000   -1,19%
  • USD/IDR 16.600   -70,00   -0,42%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Pasar Saham Panik, Bitcoin Naik! Apakah Ini Jadi Pertanda Safe Haven Baru


Senin, 12 Mei 2025 / 14:08 WIB
Pasar Saham Panik, Bitcoin Naik! Apakah Ini Jadi Pertanda Safe Haven Baru
ILUSTRASI. Bitcoin (BTC), dengan harga saat ini sekitar US$104.297, menunjukkan performa mengesankan di tengah gejolak pasar saham global pada April lalu. IMAGO/Andreas Franke


Sumber: Cointelegraph | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bitcoin (BTC), dengan harga saat ini sekitar US$104.297, menunjukkan performa mengesankan di tengah gejolak pasar saham global pada April lalu.

Ketika indeks saham utama seperti S&P 500 dan Nasdaq mengalami penurunan signifikan menyusul pengumuman tarif oleh mantan Presiden Donald Trump pada Liberation Day, Bitcoin justru mencatatkan penguatan tajam. Dari titik terendah di US$75.000 pada 7 April, Bitcoin melonjak 27% hingga mencapai kisaran US$95.000 di akhir bulan.

Trader kripto ternama, Daan Crypto, menilai ketahanan harga Bitcoin di tengah penurunan pasar ini sebagai sinyal bahwa BTC berperan sebagai aset safe haven dalam kondisi geopolitik yang tidak pasti.

Potensi Dampak Kesepakatan Dagang: Bitcoin Tetap Outperform?

Narasi yang berkembang menyebutkan bahwa lonjakan harga Bitcoin bisa dipengaruhi oleh spekulasi bahwa negara-negara menggunakan BTC untuk menghindari dampak tarif dalam konflik dagang.

Baca Juga: Bitcoin Tembus US$ 100.000, Investor Mulai Beralih Aset Berisiko?

Oleh karena itu, secara teori, jika kesepakatan dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok benar-benar tercapai, Bitcoin seharusnya tidak lagi mengungguli aset tradisional, karena tekanan ketidakpastian mereda.

Namun, Daan Crypto menekankan bahwa jika BTC tetap menunjukkan kekuatan harga, meski setelah kesepakatan dagang diumumkan, maka dapat disimpulkan bahwa tarif dan isu perdagangan tidak berdampak langsung terhadap perilaku pasar terhadap Bitcoin.

Kemajuan Negosiasi AS-Tiongkok: Pasar Menanti Kepastian

Pada 11 Mei, Gedung Putih menyatakan bahwa pembicaraan antara AS dan Tiongkok telah mengalami “kemajuan substansial”. Meskipun demikian, belum ada pengumuman resmi mengenai hasil akhir dari kesepakatan tersebut.

“Kami akan memberikan detail lebih lanjut besok, tapi saya bisa katakan bahwa pembicaraan berlangsung produktif,” ujar Menteri Keuangan AS, Scott Bessent.

Analis: Kesepakatan Dagang dan Pemotongan Suku Bunga Dapat Dorong Kenaikan Bitcoin

Beberapa analis melihat bahwa kesepakatan dagang berpotensi memberikan dorongan tambahan bagi Bitcoin.

Jeff Mei, COO dari platform perdagangan BTSE, menyatakan bahwa penyelesaian negosiasi dagang dapat mendorong institusi keuangan untuk lebih percaya diri dalam berinvestasi di aset kripto, terutama jika dibarengi dengan kemungkinan pemangkasan suku bunga oleh The Fed.

Baca Juga: Steak ‘n Shake Menerima Pembayaran dengan Bitcoin Mulai 16 Mei 2025

Sementara itu, Jupiter Zheng dari HashKey Capital menambahkan bahwa stabilitas global yang muncul dari kesepakatan dagang akan memicu aliran modal ke aset alternatif, termasuk Bitcoin.

Potensi penguatan Bitcoin semakin besar jika kesepakatan tersebut melemahkan dolar AS atau menyebabkan likuiditas meningkat di pasar negara berkembang.

Tantangan Momentum: Bitcoin Perlu Katalis Kuat

Analis terkemuka Will Clemente mengingatkan bahwa untuk mempertahankan momentum saat ini, pasar memerlukan pengumuman konkrit dan substansial dari hasil negosiasi dagang.

“Rasanya, untuk mempertahankan pergerakan lokal BTC, kita butuh pengumuman nyata soal kesepakatan dengan Tiongkok. Momentum mulai melemah,” tulisnya di platform X.

Selanjutnya: Harga Emas Spot Turun 1,4% Senin (12/5) Siang, Seiring Meredanya Ketegangan AS-China

Menarik Dibaca: PT PGE Targetkan Jadi Produsen Utama Hidrogen Hijau di Indonesia



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×