kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pasca ledakan 6 bom: Baht kokoh, bursa saham terkapar


Jumat, 02 Agustus 2019 / 15:36 WIB
Pasca ledakan 6 bom: Baht kokoh, bursa saham terkapar


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bangkok dilanda teror bom. Tidak tanggung-tanggung, ada enam bom yang meledak dalam jangka waktu yang berdekatan di sejumlah lokasi yang berbeda. Ledakan ini cukup membuat dunia internasional cemas. Pasalnya, Bangkok saat ini tengah menjadi tuan rumah KTT ASEAN yang dihadiri menteri luar negeri ari berbagai negara.

Menteri luar negeri Thailand Arthayudh Srisamoot mengatakan, ledakan tersebut tidak berdampak pada pertemuan KTT ASEAN. Sebelumnya, ada dua bom palsu yang ditemukan di dekat lokasi pertemuan pada Kamis (1/8). Dua orang ditahan terkait hal tersebut. 

Baca Juga: 6 bom mengguncang Bangkok di tiga lokasi berbeda

Sementara itu, juru bicara pemerintah Narumon Pinyosinwat menyatakan, Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-O-Cha sudah mengetahui insiden yang melukai empat orang itu. "Perdana Menteri telah memerintahkan penyelidikan. Kami meminta publik untuk tidak panik karena polisi sudah memperketat penjagaan," ujar Pinyosinwat seperti yang dikutip Reuters.

Pasca meledaknya bom, terdapat sejumlah laporan yang simpang siur di mana telah ditemukan benda diduga bom di seantero Bangkok. Pemerintah Thailand menyerukan media untuk tidak berspekulasi mengenai motif pelaku ledakan. 

Asal tahu saja, Ledakan bom itu terjadi beberapa pekan setelah Chan-O-Cha yang merupakan pemimpin kudeta 2014 dilantik sebagai PM. Hal ini memicu reaksi keras dari pendukung pro-demokrasi.

Bom mengguncang ibukota Thailand, yang didapuk oleh Mastercard sebagai kota yang paling banyak dikunjungi di dunia pada tahun lalu. Stasiun metro Sala Daeng saat ini ditutup sementara waktu seiring berbunyinya alarm tanda bahaya palsu. 

"Kejadian ini menciptakan teror bagi masyarakat dan memberikan tekanan bagi pemerintah baru dan mengakhiri periode bulan madu mereka," jelas Panitan Wattanayagorn, analis politik Universitas Chulalongkorn. 

Kejadian ini juga berdampak pada pasar saham Thailand. Mengutip data Bloomberg, pada pukul 15.06 WIB, indeks Stock Exchange Thailand (SET) tercatat anjlok 1,4%. Hampir seluruh sektor yang terhimpun dalam bursa SET memerah. 

Penurunan terdalam dialami sektor industri dasar sebesar 2,79%. Kemudian disusul oleh sektor minyak dan gas sebesar 2,67%, sektor telekomunikasi turun 1,45%, dan sektor barang konsumen turun 1,3%. Satu-satunya sektor yang berhasil naik hanyalah sektor kesehatan sebesar 0,25%.

Kendati demikian, mata uang baht berhasil menguat. Data Bloomberg menunjukkan, sore ini, baht Thailand menguat 0,46% menjadi 30,761 per dollar AS. 




TERBARU

[X]
×