Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - PARIS. Prancis meningkatkan kewaspadaan keamanan untuk wilayah Prancis ke tingkat tertinggi, setelah serangan pisau di Kota Nice, Perdana Menteri Jean Castex mengatakan pada Kamis (29/10).
Mengutip Reuters, di hadapan Majelis Nasional Prancis, Castex menegaskan, tanggapan pemerintah terhadap serangan yang menewaskan tiga orang tersebut akan tegas dan keras.
Seorang penyerang bersenjatakan pisau memenggal seorang wanita dan membunuh dua orang lainnya dalam serangan di sebuah gereja di Kota Nice, Prancis, pada Kamis (29/10).
Wali Kota Nice Christian Estrosi, yang menggambarkan serangan tersebut sebagai terorisme, mengatakan di Twitter, itu terjadi di atau dekat Gereja Notre-Dame dan polisi telah menahan penyerang.
Baca Juga: Tiga tewas dalam serangan dengan pisau di sebuah gereja di Prancis
Polisi mengungkapkan, tiga orang dipastikan tewas dalam serangan itu dan beberapa lainnya luka-luka.
Menurut sumber Kepolisian Prancis, seorang wanita dipenggal. Politisi Prancis Marine Le Pen juga berbicara tentang pemenggalan kepala yang terjadi dalam serangan itu.
Sementara Estrosi menyebutkan, para korban tewas dengan "cara yang mengerikan".
Serang penjaga Konsulat Prancis di Jeddah
Beberapa jam setelah serangan Nice, polisi menembak mati seorang pria yang mengancam orang yang lewat dengan pistol di Montfavet, dekat Kota Avignon, Prancis Selatan.
Baca Juga: Arab Saudi kutuk kartun yang menghina Nabi Muhammad
Di Arab Saudi, Kamis (29/10), televisi pemerintah melaporkan, seorang pria Arab Saudi telah ditangkap di Kota Jeddah setelah menyerang dan melukai seorang penjaga di Konsulat Jenderal Prancis.
Kedutaan Besar Prancis mengatakan, Konsulat menjadi sasaran "serangan dengan pisau yang menargetkan seorang penjaga". Penjaga itu dibawa ke rumahsakit dan nyawanya tidak dalam bahaya.
"Kedutaan Besar Prancis mengutuk keras serangan terhadap pos terdepan diplomatik yang tidak dapat dibenarkan oleh siapa pun," kata mereka dalam sebuah pernyataan seperti dilansir Reuters.