kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.960.000   -5.000   -0,25%
  • USD/IDR 16.860   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.723   44,05   0,66%
  • KOMPAS100 968   3,45   0,36%
  • LQ45 754   3,69   0,49%
  • ISSI 213   0,95   0,45%
  • IDX30 391   1,55   0,40%
  • IDXHIDIV20 471   3,02   0,64%
  • IDX80 110   0,24   0,22%
  • IDXV30 115   -0,16   -0,14%
  • IDXQ30 128   0,78   0,61%

Pasien Ini Mampu Berkomunikasi Lagi Berkat Implan Otak Neuralink Elon Musk


Senin, 28 April 2025 / 17:54 WIB
Pasien Ini Mampu Berkomunikasi Lagi Berkat Implan Otak Neuralink Elon Musk
ILUSTRASI. Perkembangan teknologi Neuralink telah menghadirkan sebuah lompatan besar dalam bidang neuroteknologi.


Sumber: Fox Business | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perkembangan teknologi Neuralink telah menghadirkan sebuah lompatan besar dalam bidang neuroteknologi.

Brad Smith, seorang pria dengan Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS) non-verbal, kini dapat berkomunikasi menggunakan suaranya sendiri berkat kombinasi implan otak Neuralink dan kecanggihan Kecerdasan Buatan (AI).

Smith, yang menjadi manusia ketiga yang menerima implan otak dari Neuralink, berbagi kisahnya melalui sebuah video di platform X (sebelumnya Twitter).

Meski mengakui betapa beratnya hidup dengan ALS, ia menyatakan bahwa ia tetap bahagia dan bersyukur, memandang kehidupannya sebagai anugerah.

Studi PRIME: Uji Klinis Penuh Harapan

Neuralink, perusahaan yang didirikan oleh Elon Musk, mengonfirmasi bahwa Smith bersama dua peserta lainnya — Noland dan Alex — merupakan bagian dari studi klinis PRIME.

Mereka semua hidup dengan kelumpuhan total; Noland dan Alex akibat cedera tulang belakang, sedangkan Brad akibat ALS. Studi ini bertujuan untuk membuktikan keamanan serta manfaat praktis dari perangkat Neuralink dalam kehidupan sehari-hari penderita kelumpuhan.

Smith, yang hanya bisa menggerakkan sudut mulut dan matanya, kini sepenuhnya mengandalkan implan untuk berkomunikasi. Dengan mengendalikan kursor di MacBook Pro melalui antarmuka komputer-otak (BCI), ia dapat menulis, berbicara, dan berinteraksi kembali dengan lingkungan sekitarnya.

Baca Juga: Elon Musk Angkat Kaki dari Pemerintahan Donald Trump, Bagaimana Nasib DOGE?

Bagaimana Implan Neuralink Bekerja

Implan Neuralink ditanamkan di motor cortex — area otak yang mengatur gerakan tubuh. Melalui operasi presisi tinggi menggunakan robot bedah, sebuah lubang kecil dibuat di tengkorak Smith untuk menempatkan perangkat sebesar lima koin dolar Amerika yang ditumpuk.

Ratusan benang elektroda setebal sehelai rambut dimasukkan beberapa milimeter ke dalam otak, menghindari pembuluh darah untuk meminimalisir pendarahan. Perangkat ini kemudian berkomunikasi secara nirkabel melalui Bluetooth ke komputer eksternal, yang melakukan sebagian besar pemrosesan data.

Brad memperlihatkan data real-time dari 1.024 elektroda di otaknya, yang diterjemahkan menjadi perintah untuk mengendalikan komputer, bergerak di layar, dan mengetik.

Baca Juga: Pria Lumpuh Ini Jadi Manusia Pertama yang Ditanam Chip Neuralink Milik Elon Musk

Integrasi Kecerdasan Buatan untuk Mempercepat Komunikasi

Salah satu tantangan besar yang dihadapi Smith adalah kecepatan mengetik yang lebih lambat daripada pikirannya. Untuk itu, Neuralink mengembangkan aplikasi chat berbasis AI yang terintegrasi dengan model Grok 3 dan suara lama Brad yang dikloning menggunakan AI.

Teknologi ini mampu:

  • Mendengarkan percakapan secara real-time

  • Menyediakan beberapa opsi kalimat sebagai respons

  • Menggunakan suara pribadi Smith untuk menyampaikan jawaban

Melalui inovasi ini, Smith dapat tetap aktif dalam percakapan sehari-hari tanpa keterbatasan besar, bahkan menciptakan momen-momen lucu seperti menyarankan temannya untuk memberikan buket wortel kepada kekasihnya yang pecinta kuda.

Baca Juga: Chip Otak Neuralink Elon Musk Seharga US$50.000 Ditanamkan pada Pasien Ketiga

Perubahan Besar dalam Kehidupan Sehari-Hari

Sebelum memiliki implan Neuralink, Smith bergantung pada komputer dengan kontrol pandangan mata, yang optimal hanya dalam kondisi ruangan gelap. Kini, dengan Neuralink, ia dapat beraktivitas di luar tanpa terganggu oleh perubahan pencahayaan, membuat kualitas hidupnya meningkat secara signifikan.

Ia juga mengembangkan sistem pintasan menggunakan keyboard aksesibilitas Mac untuk mempercepat perintah seperti "salin", "tempel", dan "pilih semua", membuat aktivitas digitalnya jauh lebih efisien.

Refleksi Pribadi: Harapan, Iman, dan Masa Depan

Meskipun ALS tetap menjadi tantangan berat, Smith menekankan bahwa ia memilih untuk fokus pada "gambaran besar" — yaitu rasa syukur atas keluarganya, jawaban doa-doanya, dan anugerah yang ia rasakan melalui kemajuan teknologi ini.

Dalam kata-kata penuh ketulusan, ia menutup pesannya dengan keyakinan:

"Tuhan mengasihi saya dan keluarga saya. Dia telah menjawab doa-doa kami dengan cara yang tidak terduga. Saya belajar untuk mempercayai bahwa Tuhan tahu apa yang Dia lakukan."

Bersama istrinya, Tiffany, dan anak-anak mereka, Brad Smith kini menatap masa depan dengan optimisme, menjadi simbol harapan baru bagi jutaan orang yang hidup dengan kondisi serupa.

Selanjutnya: PMI Manufaktur Menurun, HIMKI Beberkan Tiga Sentimen Penyebabnya

Menarik Dibaca: IBM X-Force Threat Indeks 2025: Pencurian Kredensial Berskala Besar Meningkat



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×