Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Neuralink, perusahaan neuroteknologi milik Elon Musk, telah mencetak sejarah dengan menanamkan chip "pembaca pikiran" pertama pada manusia.
Noland Arbaugh, seorang pria asal Arizona yang mengalami kelumpuhan sejak tahun 2016, menjadi penerima pertama teknologi revolusioner ini pada Januari 2024. Dengan chip tersebut, ia kini dapat mengendalikan komputer hanya dengan pikirannya, sebuah kemajuan luar biasa dalam dunia medis dan teknologi.
Perjalanan Noland Arbaugh: Dari Keterbatasan ke Kebebasan Digital
Mengutip Unilad, pada tahun 2016, hidup Noland Arbaugh berubah drastis setelah kecelakaan menyelam yang menyebabkan kelumpuhan total dari bahu ke bawah. Sejak saat itu, ia kehilangan banyak aspek kemandirian dan harus bergantung pada orang lain dalam berbagai aktivitas sehari-hari.
Baca Juga: Chip Otak Neuralink Elon Musk Seharga US$50.000 Ditanamkan pada Pasien Ketiga
Namun, berkat implan Neuralink, ia kini dapat mengontrol perangkat digital secara mandiri, mengembalikan sebagian besar kemandiriannya yang dulu hilang.
“Rasanya seperti sesuatu dari film fiksi ilmiah,” ujar Arbaugh saat pertama kali merasakan efek implan tersebut.
Dengan hanya berpikir tentang menggerakkan jari-jarinya, ia mampu mengontrol kursor di layar komputer. Ini merupakan sebuah pencapaian monumental dalam bidang antarmuka otak-komputer (BCI).
Teknologi Neuralink berfungsi dengan menangkap impuls listrik kecil yang dihasilkan oleh aktivitas otak saat seseorang berpikir untuk bergerak. Sinyal ini kemudian dikonversi menjadi perintah digital yang dapat digunakan untuk mengontrol berbagai perangkat elektronik.
Ini memungkinkan penyandang disabilitas fisik untuk berinteraksi dengan dunia digital tanpa harus menggunakan perangkat fisik seperti keyboard atau mouse.
Baca Juga: Nilai Saham Anjlok US$800 Miliar, Elon Musk Didesak Mundur dari Tesla!
Dampak Langsung: Dari Menavigasi Komputer hingga Bermain Game
Efek dari implan ini langsung terasa. Arbaugh dengan cepat belajar mengontrol komputer hanya dengan pikirannya. Bahkan, ia mengembangkan kemampuannya hingga dapat memainkan video game dan mengalahkan teman-temannya, sesuatu yang ia pikir tidak mungkin terjadi.
“Saya bisa bermain game dan mengalahkan mereka. Sejujurnya, ini seharusnya tidak mungkin, tapi ternyata bisa,” ungkap Arbaugh dengan penuh semangat.