Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - BAKU. Tujuh tentara dan seorang warga sipil Azerbaijan serta empat prajurit Armenia tewas pada Selasa (14/7) di hari ketiga bentrokan perbatasan antara dua negara yang berperang pada 1990-an di wilayah Pegunungan Nagorno-Karabakh.
Komunitas internasional khawatir bentrokan antara Armenia dan Azerbaijan antara lain karena ancaman terhadap ketidakstabilan di Kaukasus Selatan. Ini wilayah yang berfungsi sebagai koridor untuk jaringan pipa yang membawa minyak dan gas ke pasar dunia.
Azerbaijan dan Armenia sama-sama mengatakan, baku tembak pecah pada Minggu (12/7) berlanjut hingga Selasa (14/7), dan masing-masing menuduh satu sama lain melakukan pelanggaran gencatan senjata dan penembakan.
Baca Juga: Tiga tentaranya terluka dalam serangan bom, jet tempur Rusia gempur gerilyawan Suriah
Wakil Menteri Pertahanan Azerbaijan Kerem Veliyev menyatakan, seorang mayor jenderal dan seorang kolonel termasuk di antara tujuh prajurit Azerbaijan yang tewas. "Pukulan dahsyat terjadi pada musuh," katanya seperti dikutip Reuters.
Kementerian Pertahanan Armenia menyebutkan, empat prajuritnya, termasuk seorang mayor dan seorang kapten, terbunuh dalam pertempuran kecil.
Menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri Armenia Anna Naghdalyan, Kota Berd di dekat perbatasan telah ditembaki. Tetapi, "Pasukan Armenia telah menghancurkan pangkalan-pangkalan Azerbaijan," ujarnya seperti dilansir Reuters.
Baca Juga: Jepang: Ancaman China lebih serius dari Korea Utara yang bersenjata nuklir
Rusia dan NATO mendesak genjatan senjata