Sumber: TASS,Al Jazeera | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - KYIV. Intelijen militer Ukraina mengatakan, pasukan Ukraina telah membunuh seorang jenderal Rusia di dekat Kota Kharkiv yang terkepung, komandan senior negeri beruang merah kedua yang tewas dalam invasi.
Mayor Jenderal Vitaly Gerasimov, Wakil Komandan Pertama Pasukan Senjata Gabungan ke-41 Rusia, tewas pada Senin (7/3), menurut Kepala Direktorat Intelijen Kementerian Pertahanan Ukraina dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Al Jazeera.
Jenderal Rusia lainnya, Andrei Sukhovetsky, juga Wakil Komandan Pasukan Senjata Gabungan ke-41, tewas pada akhir Februari.
Ukraina mengeklaim, pasukannya telah membunuh lebih dari 11.000 tentara Rusia. Sementara Rusia hanya mengonfirmasi kematian sekitar 500 tentaranya. Hanya, tidak ada pihak yang mengungkapkan korban di muliter Ukraina.
Sementara Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan, pasukan wajib militer dan cadangan tidak ambil bagian dalam operasi militer Rusia di Ukraina dan tidak akan bergabung.
Baca Juga: Putin: Wajib Militer dan Cadangan Rusia Tidak Ikut Bertempur di Ukraina
"Saya ingin menekankan, wajib militer tidak dan tidak akan ambil bagian dalam permusuhan, dan tidak akan ada tambahan panggilan cadangan dari cadangan," katanya.
"Misi hanya dilakukan oleh pasukan profesional," tegas dia dalam pidato video dalam peringatan Hari Perempuan Internasional yang jatuh pada 8 Maret, yang di-posting di situs Kremlin, seperti dikutip TASS.
Putin menyatakan keyakinannya, "mereka akan teguh dalam memberikan keamanan dan perdamaian bagi rakyat Rusia".
Dia berbicara kepada ibu, istri, saudara perempuan, tunangan, dan pacar tentara serta perwira Rusia, "yang sekarang berperang membela Rusia selama operasi militer khusus".
"Saya mengerti, bagaimana Anda mengkhawatirkan orang yang Anda cintai dan anggota keluarga," ungkapnya. "Anda bisa bangga pada mereka, sama seperti seluruh negara bangga pada mereka dan mengkhawatirkan mereka bersama-sama dengan Anda".