Sumber: The Guardian,Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - WINNIPEG. Para pengunjuk rasa telah menggulingkan patung Ratu Victoria dan Ratu Elizabeth II di kota Winnipeg Kanada. Aksi ini dilakukan ketika masyarakat setempat marah besar atas penemuan sisa-sisa jasad ratusan anak di kuburan tak bertanda di bekas sekolah adat.
Melansir Reuters, para pengunjuk rasa meneriakkan "Tidak Ada Kebanggaan dalam Genosida" sebelum merobohkan patung-patung ratu.
Aksi itu terjadi pada Canada Day yang jatuh pada Kamis (1/7/2021), ketika perayaan tradisional berlangsung di seluruh negeri.
Namun, banyak kota membatalkan acara tahun ini karena skandal anak-anak First Nation membuat warga Kanada menghadapi sejarah kolonial mereka. Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan hari itu akan menjadi waktu untuk melakukan refleksi.
Baca Juga: Bukan Pangeran Charles, inilah calon favorit penerus Ratu Elizabeth II Informasi saja, Reuters memberitakan, hampir 1.000 kuburan tak bertanda telah ditemukan di bekas sekolah perumahan di British Columbia dan Saskatchewan yang sebagian besar dijalankan oleh Gereja Katolik dan didanai oleh pemerintah.
Selama 165 tahun dan baru-baru ini pada tahun 1996, sekolah secara paksa memisahkan anak-anak First Nation dari keluarga mereka, menjadikan mereka kekurangan gizi serta mengalami pelecehan fisik dan seksual dalam apa yang disebut oleh Truth and Reconciliation Commission sebagai "genosida budaya" pada tahun 2015.
The Guardian memberitakan, pada abad ke-19, lebih dari 150.000 anak-anak First Nation dipaksa masuk sekolah-sekolah Kristen yang didanai negara sebagai bagian dari program untuk mengasimilasi mereka ke dalam masyarakat Kanada.
Baca Juga: Media temukan bukti diskriminasi rasial oleh keluarga kerajaan Inggris a
Anak-anak tersebut dipaksa masuk Kristen dan tidak diizinkan berbicara bahasa ibu mereka.
Di Winnipeg, pelaku demonstran bersorak ketika patung Ratu Victoria jatuh di luar gedung badan legislatif provinsi Manitoba. Para pengunjuk rasa, banyak dari mereka mengenakan pakaian oranye, juga menendang patung yang roboh dan menari-nari di sekitarnya. Alas dan patung dipulas dengan tanda tangan cat merah.