Sumber: Reuters | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - ANKARA. Paus Leo tiba di Turki pada Kamis (27/11/2025) dalam perjalanan internasional perdananya sejak terpilih sebagai pemimpin Gereja Katolik.
Dalam kunjungan bersejarah ini, Paus asal Amerika Serikat tersebut diperkirakan akan menyampaikan seruan perdamaian untuk kawasan Timur Tengah dan mendorong persatuan di antara gereja-gereja Kristen yang telah lama terpecah.
Kunjungan ke Turki, negara dengan mayoritas penduduk Muslim, dipilih untuk menandai 1.700 tahun Konsili Nicea, salah satu konsili awal Gereja yang melahirkan Syahadat Nicea (Nicene Creed), rumusan iman yang masih digunakan oleh sebagian besar umat Kristen di seluruh dunia.
Paus Leo mendarat di ibu kota Ankara pada pukul 12.22 waktu setempat (09.22 GMT), mengawali perjalanan padat selama tiga hari sebelum bertolak ke Lebanon.
Baca Juga: Vatikan Kembalikan Artefak terkait Masyarakat Adat ke Kanada
Kunjungan ini menjadi perhatian global karena menjadi kesempatan pertama Paus Leo menyampaikan pidato resmi di luar Italia dan mengunjungi sejumlah situs budaya yang sensitif.
“Ini adalah perjalanan yang sangat penting karena kita belum banyak mengetahui pandangan geopolitik Paus Leo, dan inilah kesempatan besar pertamanya untuk menjelaskannya,” ujar Massimo Faggioli, akademisi Italia yang mengikuti isu Vatikan, kepada Reuters.
Kunjungan Luar Negeri Paus Selalu Menjadi Sorotan Dunia
Perjalanan internasional telah menjadi bagian penting dari kepausan modern, dengan Paus sering menarik jutaan massa, menyampaikan pidato kebijakan luar negeri, serta menjalankan diplomasi global.
Paus Leo terpilih pada Mei lalu untuk menggantikan mendiang Paus Fransiskus. Sebelum dikenal luas, Leo menghabiskan puluhan tahun sebagai misionaris di Peru dan baru menjadi pejabat Vatikan pada 2023.
Paus Fransiskus sendiri sebelumnya berencana mengunjungi Turki dan Lebanon, namun tidak dapat melanjutkan rencana tersebut karena kondisi kesehatannya yang memburuk.
Selama berada di Ankara, Paus Leo dijadwalkan bertemu Presiden Turki Tayyip Erdogan dan memberikan pidato kepada para pemimpin politik.
Pada Kamis malam, Paus akan bertolak ke Istanbul untuk bertemu Patriark Bartholomew, pemimpin spiritual 260 juta umat Kristen Ortodoks di dunia.
Membangun Hubungan Katolik–Ortodoks
Gereja Katolik dan Ortodoks resmi terpisah sejak Skisma Timur-Barat pada tahun 1054, namun dalam beberapa dekade terakhir kedua gereja terus berupaya mempererat hubungan.
Baca Juga: Paus Leo Sambut Bintang Hollywood seperti Cate Blanchett dan Chris Pine di Vatikan
Pada Jumat (28/11/2025), Paus Leo dan Patriark Bartholomew dijadwalkan mengunjungi Iznik, sekitar 140 km tenggara Istanbul—dahulu dikenal sebagai Nicea—lokasi Konsili Nicea pertama yang menghasilkan Syahadat Nicea, yang hingga kini menjadi dasar keyakinan umat Kristen.
Dalam pengecualian dari kebiasaan, Paus Leo diperkirakan akan berpidato dalam bahasa Inggris selama kunjungan di Turki, bukan bahasa Italia.
Lebanon Jadi Destinasi Berikutnya, Perdamaian Jadi Fokus Utama
Tema perdamaian diperkirakan akan mengemuka dalam kunjungan Paus ke Lebanon yang dimulai pada Minggu (30/11/2025). Lebanon, negara dengan persentase penduduk Kristen terbesar di Timur Tengah kini turut terdampak konflik Gaza, terutama meningkatnya eskalasi antara Israel dan kelompok Hizbullah.
Situasi kembali memanas setelah Israel membunuh pejabat militer tertinggi Hizbullah dalam serangan udara di Beirut pada hari Minggu lalu, meski kedua pihak sebelumnya berada dalam gencatan senjata yang ditengahi Amerika Serikat selama setahun.
Juru bicara Vatikan, Matteo Bruni, menyampaikan bahwa langkah keamanan yang diperlukan telah disiapkan untuk memastikan keselamatan Paus selama di Lebanon, meski tidak merinci detailnya.
Lebanon, yang menampung sekitar satu juta pengungsi Suriah dan Palestina serta masih bergulat dengan krisis ekonomi berkepanjangan, berharap kunjungan Paus Leo akan menarik perhatian internasional dan membantu meredakan ketegangan di kawasan.













