Sumber: Arab News | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Perang Suriah yang telah berlangsung 10 tahun lamanya masih belum menemukan pintu masuk ke dalam perdamaian. Perwakilan PBB yang ditugaskan untuk menangani masalah di Suriah bahkan mengakui menyesal karena telah gagal menghapus penderitaan rakyat Suriah.
Di hadapan Dewan Keamanan PBB, perwakilan PBB untuk Suriah menyampaikan penyesalan terdalamnya karena gagal mengakhiri penderitaan penduduk Suriah.
Dilansir dari Arab News, Geir Pedersen, utusan khusus PBB untuk Suriah, bahkan menghela nafas panjang ketika memulai pengarahan terbarunya di hadapan Dewan Keamanan PBB hari Senin (15/3).
Baca Juga: Hizbullah miliki ribuan roket di wilayah sipil untuk menargetkan warga Israel
Bertepatan dengan peringatan 10 tahun dimulainya Perang Suriah, Pedersen mengatakan bahwa dia menyesali bahwa PBB tidak dapat membantu mengakhiri penderitaan rakyat Suriah.
"Sepuluh tahun yang lalu, demonstrasi rakyat yang damai ditekan dengan keras. Suriah didorong masuk ke dalam konflik bersenjata. Kini banyak negara dan pejuang dari sleuruh dunia datang ke Suriah untuk bertempur," ungkap Pedersen.
Mewakili warga Suriah, Pedersen mengatakan bahwa banyak orang Suriah merasa bahwa mereka smeua terjebak dalam konflik global yang tanpa akhir. Satu dekade terakhir, warga Suriah telah terluka, cacat dan dibunuh dengan segala cara.
Pedersen juga menyoroti penggunaan senjata kimia yang tidak bisa ditahan oleh warga Suriah.
"Mereka diculik dari jalanan, dijebloskan ke penjara, dihilangkan, dianiaya, disiksa, diarak dalam sangkar, dan dipertukarkan," lanjut Pedersen.
Baca Juga: Iran: Serangan udara AS di Suriah akan mendorong terorisme di wilayah tersebut
Pedersen merupakan diplomat asal Norwegia, ia merupakan utusan keempat yang ditugaskan PBB untuk mengakhiri perang Suriah. Ia telah bertugas sejak Januari 2019.
Pada hari Senin, Pedersen mendesak 15 anggota Dewan Keamanan PBB untuk tidak melupakan pentingnya resolusi damain konflik Suriah.
Ia meyakini bahwa solusi masih sangat mungkin untuk diraih. Untuk meraih itu, diperlukan keterlibatan kreatif dan tingkat tinggi dari pemain internasional utama yang memiliki andil dalam konflik ini.
Meskipun begitu, Pedersen masih melihat adanya tanda-tanda harapan melalui fakta bahwa Suriah menikmati periode yang relatif tenang dan pasukan garis depan tidak bergesar selama setahun.
Dia menyerukan perlunya akses kemanusiaan penuh, berkelanjutan dan tanpa hambatan ke semua bagian Suriah. Masalah terkait tahanan, korban penculikan dan orang hilang akan menjadi hal yang penting untuk diperhatikan.