Reporter: Syamsul Ashar | Editor: Syamsul Azhar
KONTAN.CO.ID - JAKARTA – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengecam keras serangan Israel yang menargetkan delegasi negosiasi Hamas di Doha, Qatar. Ia menuding pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sengaja memperdalam konflik dan menciptakan ketidakstabilan kawasan.
“Serangan Israel hari ini terhadap tim negosiasi Hamas di Qatar sekali lagi dengan jelas menunjukkan bahwa pemerintahan Netanyahu yang gila bertujuan untuk memperdalam konflik dan ketidakstabilan.
Baca Juga: Sekjen PBB Murka! Israel Langgar Kedaulatan Qatar, Serang Juru Runding Hamas
Serangan ini, yang merupakan pelanggaran nyata terhadap hukum internasional dan kedaulatan Qatar, juga menargetkan keamanan dan perdamaian negara saudara kita, Qatar. Saya mengutuk serangan ini,” tegas Erdogan, Selasa (9/9).
Ia menegaskan, Turki berdiri bersama rakyat Palestina dan Qatar dengan seluruh sumber daya yang dimilikinya. “Mereka yang menjadikan terorisme sebagai kebijakan negara tidak akan pernah mencapai tujuan mereka.
Kami akan mempertahankan sikap tegas dan kuat kami terhadap banditisme Israel yang bertujuan menyeret kawasan ke dalam bencana, dan kami akan terus membela perdamaian, hukum internasional, serta kebebasan rakyat Palestina dengan segala cara,” lanjutnya.
Sikap senada juga disampaikan Kementerian Luar Negeri Turki. Ankara menilai serangan Israel di Doha membuktikan bahwa Israel tidak serius mengupayakan perdamaian.
“Menargetkan delegasi Hamas saat negosiasi gencatan senjata sedang berlangsung jelas menunjukkan bahwa Israel tidak menginginkan perdamaian, melainkan kelanjutan perang. Ini bukti nyata penerapan terorisme sebagai kebijakan negara. Kami berdiri dalam solidaritas dengan Qatar,” demikian pernyataan resmi Kemenlu Turki.
Baca Juga: Turki Kecam Serangan Israel di Qatar: Sengaja Gagalkan Damai!
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, juga mengecam serangan Israel tersebut. Ia menilainya sebagai pelanggaran serius terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Qatar.
“Saya mengutuk keras serangan Israel di Qatar – sebuah pelanggaran nyata terhadap kedaulatan dan integritas wilayah negara tersebut. Qatar telah memainkan peran positif dalam mencapai gencatan senjata dan pembebasan semua sandera. Semua pihak harus berupaya mencapai gencatan senjata permanen, bukan menghancurkannya,” ujar Guterres.
Dengan kecaman dari Erdogan, Kemenlu Turki, dan PBB, tekanan internasional terhadap Israel kian meningkat. Serangan ke Doha dinilai bukan hanya merusak proses perundingan gencatan senjata, tetapi juga mengancam stabilitas kawasan Timur Tengah secara keseluruhan.