Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JENEWA. Kantor hak asasi manusia PBB mengatakan pada hari Selasa (7/1/2025), jumlah orang yang dieksekusi di Iran meningkat menjadi 901 tahun lalu.
Ini termasuk 31 wanita, beberapa di antaranya dihukum karena membunuh suami mereka untuk menangkis pemerkosaan atau setelah dipaksa menikah.
Mengutip Reuters, menurut PBB, sebagian besar eksekusi dilakukan untuk pelanggaran terkait narkoba. Akan tetapi, pembangkang politik dan orang-orang yang terkait dengan protes massa pada tahun 2022 atas kematian seorang wanita berusia 22 tahun dalam tahanan polisi juga termasuk di antara para korban.
"Sangat mengganggu bahwa sekali lagi kita melihat peningkatan jumlah orang yang dijatuhi hukuman mati di Iran dari tahun ke tahun," kata Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Volker Türk dalam sebuah pernyataan yang dikirim kepada wartawan.
Dia menambahkan, "Sudah saatnya Iran membendung gelombang eksekusi yang terus membengkak ini."
Secara total, sedikitnya 901 orang dieksekusi dengan cara digantung tahun lalu di Republik Islam tersebut, dibandingkan dengan 853 orang pada tahun 2023, kata kantor hak asasi PBB.
Itu merupakan jumlah tertinggi sejak tahun 2015, ketika 972 orang dieksekusi.
Baca Juga: Setelah Menuding Iran, Giliran Itellijen AS Menyebut China Membantu Houthi Yaman
Misi diplomatik Iran di Jenewa tidak segera menanggapi permintaan komentar atas pernyataan PBB tersebut.
Protes tahun 2022, yang memicu beberapa kekacauan terburuk sejak Revolusi Islam 1979, menyusul kematian seorang wanita Kurdi Iran, Mahsa Amini, dalam tahanan polisi, yang ditangkap karena diduga melanggar aturan berpakaian wajib Iran.
Setidaknya 31 perempuan dieksekusi pada tahun 2024, kata juru bicara kantor hak asasi PBB Liz Throssell kepada wartawan dalam jumpa pers di Jenewa, yang menurutnya merupakan jumlah tertinggi dalam setidaknya 15 tahun.
"Mayoritas kasus melibatkan tuduhan pembunuhan. Sejumlah besar perempuan menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga, pernikahan dini, atau pernikahan paksa," tambahnya.
Tonton: Garda Revolusi Iran Gelar Latihan Militer Reaksi Cepat di Wilayah Iran Barat
"Salah satu perempuan yang dieksekusi karena pembunuhan telah membunuh suaminya untuk mencegahnya memperkosa putrinya," kata Throssell kepada Reuters setelah jumpa pers.