kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.405.000   -9.000   -0,64%
  • USD/IDR 15.370
  • IDX 7.722   40,80   0,53%
  • KOMPAS100 1.176   5,28   0,45%
  • LQ45 950   6,41   0,68%
  • ISSI 225   0,01   0,00%
  • IDX30 481   2,75   0,57%
  • IDXHIDIV20 584   2,72   0,47%
  • IDX80 133   0,62   0,47%
  • IDXV30 138   -1,18   -0,84%
  • IDXQ30 161   0,48   0,30%

PBB: Lebih dari 8.000 Warga Sipil Tewas Selama Satu Tahun Perang di Ukraina


Jumat, 24 Februari 2023 / 14:33 WIB
PBB: Lebih dari 8.000 Warga Sipil Tewas Selama Satu Tahun Perang di Ukraina
ILUSTRASI. Seorang kadet militer mengunjungi makam prajurit Ukraina yang terbunuh selama serangan Rusia ke Ukraina, di Lviv, Ukraina 6 Desember 2022.


Sumber: NHK | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - JENEWA. Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia melaporkan sudah ada lebih dari 8.000 warga sipil yang tewas selam perang di Ukraina yang hari ini, Jumat (24/2), genap berusia satu tahun.

Mengutip NHK, bada PBB itu mengatakan perang di Ukraina telah merenggut nyawa 8.006 warga sipil hingga 15 Februari lalu. Sebagian besar tewas karena senjata peledak, seperti peluru artileri, misil, dan serangan udara.

Sekitar 441 korban tidak diketahui usianya. Warga berusia 17 tahun menjadi kelompok usia korban terbesar dengan 49 orang, remaja 14 tahun sebanyak 44 orang, dan anak-anak di bawah usia tersebut mencapai 487 orang.

Baca Juga: Lebih dari 30 Negara Tolak Keterlibatan Atlet Rusia di Kompetisi Internasional

Angka kematian itu juga mencakup 22 bayi berusia satu tahun dan 7 tahun yang usianya kurang dari satu tahun.

Lebih dari 5.000 kematian tercatat di tiga wilayah timur Ukraina, titik di mana perang dimulai setahun lalu. Donetsk menyumbang 3.810 kematian, Kharkiv dengan 924 kematian, dan Luhanks dengan 485 kematian.

Sebanyak 1.017 kematian juga dilaporkan di ibu kota Kyiv dan wilayah sekitarnya. Sementara di Kherson, Ukraina selatan, ada 447 kematian.

Badan PBB juga mencatat 13.287 korban luka yang tersebar di berbagai wilayah Ukraina. Mereka mengatakan bahwa angka sebenarnya jauh lebih tinggi karena laporan dari beberapa lokasi belum dikuatkan datanya.

Baca Juga: China Berharap Rusia dan Ukraina Segera Melakukan Gencatan Senjata

Pada hari Kamis (23/2), Majelis Umum PBB mengadakan pemungutan suara untuk melahirkan resolusi tidak mengikat yang menyerukan Rusia untuk mengakhiri permusuhan di Ukraina dan menarik pasukannya.

Resolusi tersebut akhirnya disetujui dengan hasil 141 negara mendukung, 7 negara menentang, dan 32 negara lainnya abstain. Resolusi ini tampaknya membuat Rusia lebih terisolasi dari sebelumnya.

Meskipun demikian, tanda-tanda mengenai pembicaraan damai atau gencatan senjata antara Ukraina dan Rusia sepertinya masih belum terlihat.




TERBARU

[X]
×