Reporter: Rizki Caturini | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dua survei Purchasing Managers' Index (PMI) untuk Tiongkok baru saja diterbitkan. Yakni oleh Biro Statistik Nasional Tiongkok (NBS) dan dari Caixin, yang disusun oleh S&P Global Market Intelligence. Ini sebagai indikator ekonomi yang mengukur aktivitas manajer pembelian di sektor manufaktur China.
Seperti dikutip Tradingeconomics, Rabu (30/4), PMI Manufaktur Umum Caixin China tercatat turun ke angka 50,4 pada bulan April 2025, turun dari angka tertinggi empat bulan di bulan Februari sebesar 51,2.
Namun, angka terbaru itu melampaui ekspektasi sebesar 49,8. Ini menandai ekspansi bulan ketujuh berturut-turut, meskipun itu merupakan pertumbuhan terlemah sejak bulan Januari. Sehingga inig menunjukkan bahwa langkah-langkah stimulus Beijing mendukung pemulihan ekonomi negara.
Baca Juga: Ini Deretan Merek-Merek Ikonik Amerika yang Telah Dikuasai Perusahaan China
Sementara data PMI Manufaktur NBS resmi Tiongkok turun menjadi 49,0 pada April 2025 dari level tertinggi 12 bulan di bulan Maret sebesar 50,5. Ini di bawah ekspektasi pasar sebesar 49,8.
Kondisi tersebut menandai kontraksi pertama dalam aktivitas pabrik sejak Januari, meskipun ada langkah-langkah stimulus Beijing untuk mendukung pemulihan ekonomi dan mengatasi perang dagang yang sedang berlangsung dengan AS.
Baik output (49,8 vs 52,6 pada bulan Maret) dan pesanan baru (49,2 vs 51,8) menurun setelah naik pada bulan sebelumnya. Sementara lapangan kerja menurun pada kecepatan yang lebih cepat (47,9 vs 48,2). Terakhir, keyakinan bisnis melemah ke level terendah tujuh bulan (52,1 vs 53,8).