Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Perusahaan di Jepang meningkatkan pembayaran dividen dan melancarkan lebih banyak aksi pembelian kembali (buyback) saham. Aksi korporasi ini berhasil memberikan dorongan bagi pasar, yang saat ini berada dalam ambang koreksi.
Menurut Fumio Matsumoto Kepala Strategi Okasan Securities, dari perusahaan yang telah melaporkan pendapatan sampai dengan 10 Mei, 53% akan menaikkan pembayaran dividen pada tahun fiskal berjalan. Peningkatan pembayaran dividen terjadi ketika Bursa Efek Tokyo menekan perusahaan untuk lebih banyak melakukan efisiensi modal.
Aksi korporasi itu menopang rebound indeks Topix setelah turun hampir 10%, dari level tertingginya di bulan Maret. "Perusahaan mengambil tindakan. Investor menyambut baik hal itu," kata Hiroyuki Ueno, Kepala Strategi Sumitomo Mitsui Trust Asset Management dikutip Bloomberg, kemarin (15/5).
Baca Juga: Inflasi Grosir Jepang Pada April 2024 Naik 0,9%
Harga saham naik
Aksi buyback saham di Jepang itu bahkan berada pada titik tertinggi sepanjang masa. Total nilai rencana buyback tersebut mencapai ¥ 1,2 triliun, atau setara US$ 7,7 miliar pada bulan April. Menurut Goldman Sachs Group Inc, angka tersebut merupakan rekor baru.
Alhasil, rencana aksi korporasi itu berhasil memicu kenaikan harga saham. Semisal pada saham Itochu Corp., yang melonjak pasca perusahaan perdagangan ini mengumumkan akan membeli kembali sekitar ¥ 150 miliar saham perusahaanya. Saham pengembang real estat Mitsui Fudosan Co dan pembuat elektronik industri Hitachi Ltd juga menguat setelah umumkan rencana buyback.
Kondisi ini tentu saja menjadi berkah bagi pemegang saham, setelah kecewa atas proyeksi pendapatan tahun ini yang kurang agresif. Menurut SMBC Nikko Securities, perusahaan yang tercatat di Topix memperkirakan kenaikan laba bersih hanya sebesar 0,8% pada tahun keuangan saat ini.
Kei Okamura, Wakil Presiden Senior Neuberger Berman East Asia mengatakan, investor menyukai peningkatan pembayaran dividen, dipadukan dengan rencana jangka panjang seperti meningkatkan rasio pembayaran keseluruhan. "Hal ini memberikan perspektif jangka panjang yang lebih jelas dan berdampak positif bagi harga saham," kata Okamura.
Baca Juga: Pasar Asia Diperkirakan akan Naik, Namun Khawatirkan Inflasi dan Tarif Baru
Okamura bilang, buyback saham bagi analis dan investor, menjadi sesuatu yang sulit dimasukkan ke dalam model (penilaian) mereka. Tetapi perubahan kebijakan dividen adalah sesuatu yang dapat dimasukkan ke model valuasi sehingga memiliki visibilitas lebih baik