kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pembunuhan Soleimani, Trump: Kami menghentikan perang, bukan memulai perang


Sabtu, 04 Januari 2020 / 06:47 WIB
Pembunuhan Soleimani, Trump: Kami menghentikan perang, bukan memulai perang
ILUSTRASI. Presiden AS Donald Trump bereaksi ketika tiba untuk berbicara dalam kampanye di Battle Creek, Michigan, 18 Desember 2019.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - FLORIDA. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan, ia memerintahkan pembunuhan Mayor Jenderal Qassem Soleimani untuk menghentikan perang, bukan memulai perang.

"Soleimani merencanakan serangan yang segera dan seram terhadap para diplomat dan personel militer Amerika, tetapi kami menangkap dan menghentikannya," kata Trump kepada wartawan, Jumat (3/1), di Resor Mar-a-Lago, Floirda.

"Kami mengambil tindakan untuk menghentikan perang. Kami tidak mengambil tindakan untuk memulai perang," ujar Trump seperti dikutip Reuters yang menambahkan, AS tidak mencari perubahan rezim di Iran.

Baca Juga: Akhirnya bersuara, Trump: Soleimani berencana membunuh lebih banyak lagi orang AS

Sebelumnya, lewat akun Twitternya, Jumat (3/1), Trump menyebutkan, Soleimani telah membunuh atau melukai ribuan orang AS dalam waktu yang lama, dan berencana untuk membunuh lebih banyak lagi.

"Tetapi tertangkap! Dia secara langsung dan tidak langsung bertanggungjawab atas kematian jutaan orang, termasuk sejumlah besar pengunjuk rasa yang terbunuh di Iran," kicau Trump.

"Sementara Iran tidak akan pernah mengakuinya, Soleimani dibenci dan ditakuti di negara itu. Mereka tidak begitu sedih karena para pemimpin akan membiarkan dunia luar percaya. Dia seharusnya dikeluarkan bertahun-tahun yang lalu!," sebut Trump.

Trump menyatakan, Iran tidak pernah bakal memenangkan perang, tetapi tidak pernah kehilangan kesempatan untuk melakukan negosiasi dengan AS.

Baca Juga: Ketegangan meningkat, Kedubes desak warga AS segera tinggalkan Irak

Pembunuhan Soleimani, Pemimpin Pasukan Quds, di Bandara Baghdad lewat serangan udara militer AS, Jumat (3/1) pagi, meningkatkan ketegangan di Irak dan kawasan Timur Tengah.

Kedutaan Besar AS di Baghdad mendesak semua warga Amerika untuk segera meninggalkan Irak. Reuters melaporkan, lusinan warga AS yang bekerja di perusahaan minyak asing di Basra meninggalkan Irak.




TERBARU

[X]
×