kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pemerintah Australia menyerukan penyelidikan terhadap penetapan bunga kredit bank


Senin, 14 Oktober 2019 / 13:19 WIB
Pemerintah Australia menyerukan penyelidikan terhadap penetapan bunga kredit bank
ILUSTRASI. FILE PHOTO: An Australia Dollar note is seen in this illustration photo June 1, 2017. REUTERS/Thomas White/Illustration/File Photo GLOBAL BUSINESS WEEK AHEAD - SEARCH GLOBAL BUSINESS 3 JULY FOR ALL IMAGES


Sumber: Reuters | Editor: Wahyu T.Rahmawati

Setelah suku bunga dipangkas tiga kali, empat bank besar Australia, memangkas suku bunga KPR sekitar 0,57% secara rata-rata. Empat bank besar ini adalah Australia and New Zealand Banking Group, Westpac Banking Group, National Australia Bank, dan Commonwealth Bank of Australia.

"Warga Australia muak dengan kondisi pemangkasan suku bunga oleh RBA, seruan untuk menurunkan bunga kepada perbankan, tapi bank-bank ini mengabaikan saran," kata Frydenberg seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: ConocoPhillips menjual bisnisnya di Australia ke Santos Ltd seharga US$ 1,39 miliar

Dia menambahkan, penyelidikan diperlukan untuk memahami pengaturan suku bunga bank. Tapi, Frydenberg tidak menyebut adanya cara untuk memaksa bank menyesuaikan penurunan suku bunga ke konsumen.

Margin bunga bersih alias net interest margin (NIM) memang cenderung turun di tengah penurunan suku bunga secara global. Analis mengatakan bahwa pendapatan perbankan akan turun jika menurunkan suku bunga lagi. "Tekanan terhadap bank akan makin besar jika RBA mengambil langkah lebih lanjut," kata analis UBS dalam catatan yang dikutip Reuters.

Dalam pernyataan terpisah, empat bank mengatakan bahwa penyelidikan ini merupakan peluang untuk menjelaskan tantangan perbankan Australia di tengah rekor suku bunga terendah.

Westpac, bank terbesar kedua Australia mengatakan bahwa perbankan perlu mengelola NIM. "Sebagai proses ini, kami memperhitungkan suku bunga kredit, deposito, dan pemegang saham yang menyetor saham untuk operasional," kata Brian Hartzer, CEO Westpac dalam pernyataan.

Hartzer menambahkan bahwa perbankan perlu level return yang masuk akal. "Ini tidak hanya mendukung investasi pemegang saham tetapi juga mendukung stabilitas kehati-hatian dan peringkat utang kami," imbuh dia.

Baca Juga: Bank sentral Australia pangkas suku bunga acuan ke rekor terendah

Anna Bligh, chief executive of lobby group Australian Banking Association mengatakan, penyelidikan ini akan membantu menyoroti bahwa sejumlah pendanaan bank hanya memiliki kaitan tipis dengan suku bunga acuan.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×