Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - BEIJING. General Mills Inc. (GIS) berencana menjual toko es krim Häagen-Dazs di China. Menurut sumber Bloomberg, langkah ini dilakukan karena perusahaan makanan AS tersebut menghadapi tantangan penjualan di negara tersebut.
Sumber menyebut, General Mills yang berkantor pusat di Minnesota tengah bekerja sama dengan seorang penasihat tentang kemungkinan penjualan tersebut. Sumber menyebut penjualan tersebut akan diproses mulai tahun ini.
"Perusahaan kemungkinan meminta beberapa ratus juta dolar untuk aset tersebut," kata sumber tersebut. Berdasarkan informasi dari platform WeChat, ada lebih dari 250 toko Häagen-Dazs di China. Namun sumber mengingatkan, pertimbangan ini masih dalam tahap awal dan General Mills mungkin memutuskan untuk tidak melanjutkan penjualan.
Baca Juga: Harga Emas Malah Naik di tengah Sinyal Ketegangan AS-China Mereda
"General Mills bermaksud untuk terus menjual Häagen-Dazs di tempat-tempat seperti supermarket dan toko serba ada di China," kata sumber tersebut.
Seorang perwakilan General Mills menolak berkomentar.
Sejatinya General Mills tidak sendiri, merek internasional lain memang banyak yang menghitung ulang operasi mereka di China. Bloomberg News melaporkan pada Mei, Starbucks Corp. sedang mempertimbangkan kemungkinan penjualan sebagian bisnisnya di negara tersebut. Decathlon SA sedang berupaya menjual sekitar 30% dari operasinya di China.
Häagen-Dazs membuka kafe es krim pertamanya di Shanghai pada tahun 1996. General Mills mengakuisisi induk merek tersebut pada tahun 2001 dan menjual bisnis Häagen-Dazs AS ke Nestle SA sambil tetap mempertahankan operasi internasional.
Dalam laporan laba triwulanan pada Maret, Kepala Eksekutif General Mills Jeff Harmening menyebut kondisi konsumen yang lebih sulit dan lalu lintas di toko-toko China pasar terbesar perusahaan di luar Amerika Utara lebih rendah. "General Mills tetap fokus untuk menstabilkan kinerjanya di negara tersebut," kata dia.
General Mills memiliki beberapa lusin merek lain, termasuk Betty Crocker, Cheerios, Golden Grahams, Green Giant, Lucky Charms, Nature Valley, dan Yoplait. Sahamnya turun 15% tahun ini, mencapai titik terendah dalam lima tahun terakhir bulan lalu.
Baca Juga: Dollar, Yuan Steady after US, China Reach Framework Deal to Ease Export Curbs