kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Pemilik TikTok melawan budaya kerja 996 yang terkenal kejam di China


Selasa, 02 November 2021 / 05:53 WIB
Pemilik TikTok melawan budaya kerja 996 yang terkenal kejam di China
ILUSTRASI. Pemilik TikTok, ByteDance, menginstruksikan karyawannya untuk menyelesaikan pekerjaan selambatnya pukul 7 malam. REUTERS/Mike Blake


Sumber: Business Insider | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Pemilik Tok, ByteDance, dilaporkan telah menginstruksikan karyawannya di China untuk menyelesaikan pekerjaan selambat-lambatnya pukul 7 malam pada hari kerja. Langkah ini dilakukan sebagai upaya penolakan nyata terhadap budaya kerja "996" yang terkenal kejam di negara itu.

Melansir Business Insider yang mengutip Bloomberg, menurut dokumen internal, karyawan ByteDance di China hanya boleh bekerja dari pukul 10 pagi hingga 7 malam dari Senin hingga Jumat.

Informasi saja, perusahaan-perusahaan China dikenal karena membuat stafnya bekerja dari jam 9 pagi sampai jam 9 malam selama enam hari seminggu atau kerap disebut jadwal kerja 996.

Kebijakan baru ByteDance muncul setelah kritik terhadap jadwal 996 karena membuat keseimbangan kehidupan kerja menjadi sulit dan menyebabkan stres yang tidak perlu. 

Baca Juga: Sejarah cancel culture, yang kerap muncul saat aktor atau aktris terkena skandal

Pekerja teknologi muda sebelumnya mengatakan kepada South China Morning Post bahwa bekerja berjam-jam menyebabkan kelelahan dan menyisakan lebih sedikit waktu untuk hal-hal seperti tidur, seks, atau memiliki kehidupan pribadi.

ByteDance mengatakan dalam dokumen internal bahwa karyawan perlu meminta izin setidaknya satu hari sebelumnya untuk bekerja lebih lama, dan dapat meminta hingga tiga jam lembur pada hari kerja atau delapan jam lembur pada akhir pekan, demikian bunyi dokumen internal itu. 

Karyawan akan diberi kompensasi hingga tiga kali lipat dari upah biasa mereka untuk bekerja lembur, kata dokumen itu.

Baca Juga: Jet Li dikabarkan masuk daftar hitam Pemerintah China, ada apa?

ByteDance tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Business Insider. Seorang perwakilan ByteDance menolak berkomentar kepada Bloomberg tentang masalah ini.

"Kebijakan baru yang mulai berlaku hari ini membuat karyawan enggan bekerja di luar jam kerja reguler mereka," kata Fan Ning, petugas hubungan masyarakat ByteDance, kepada The Washington Post, Senin. 

"Kebijakan baru dimaksudkan untuk memastikan bahwa karyawan dapat menuntut kompensasi yang wajar," kata Fing.

Kampanye online bulan lalu, yang mendesak pekerja China untuk "memboikot" budaya kerja 996 negara itu, mendapat lebih dari 6.000 dukungan.

Beberapa CEO teknologi China mendukung budaya 996, termasuk CEO Alibaba Jack Ma, dan bos perusahaan e-commerce China JD.com, Richard Liu.

Selanjutnya: 3 Cara download video TikTok tanpa watermark dan tanpa aplikasi apapun



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×