kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pencurian data Sephora, konsumen Indonesia juga terkena dampak


Jumat, 02 Agustus 2019 / 17:15 WIB
Pencurian data Sephora, konsumen Indonesia juga terkena dampak


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Data pribadi konsumen Sephora yang jumlahnya mencapai 3,7 juta orang, saat ini diduga tengah diperjualbelikan di situs hitam. Hal ini diungkapkan oleh Group-IB, sebuah perusahaan keamanan dunia maya internasional.

Menurut Group-IB, data tersebut meliputi nama lengkap, tanggal lahir, gender, alamat email, keterangan suku bangsa, kegemaran dalam hal kecantikan, serta password untuk masuk ke situs perusahaan ritel asal Prancis tersebut. Data-data tersebut dijual di situs hitam senilai US$ 1.900 atau setara dengan NZ$ 2.900.

Mengutip informasi nzherald.co.nz, perusahaan keamanan dunia maya yang berbasis di Singapura ini juga bilang, pihaknya menemukan dua database pelanggan lengkap dengan data pribadi di "forum bawah tanah" yang kemungkinan terkait dengan Sephora.

Group-IB mengungkapkan, database pertama untuk penjualan diiklankan di dua halaman terpisah pada 6 Juli dan 17 Juli. Dikatakan bahwa database tersebut memiliki catatan 500.000 pelanggan Sephora di Indonesia dan Thailand.

Adapun rincian yang diberikan pada daftar dari penjual menunjukkan data berasal dari Februari 2019.

Data kedua diiklankan di sebuah forum pada 28 Juli, sehari sebelum raksasa ritel itu mengumumkan adanya pencurian data konsumen online mereka di delapan negara, termasuk Selandia Baru, Australia, dan beberapa negara di Asia Tenggara.

Group-IB mengatakan, database kedua terdaftar dengan nama "Sephora 2019/03 - Shopping - [3,2 juta]" dan berisi 3,2 juta catatan data pribadi konsumen, yang bocor pada Maret 2019.

Dalam email yang dikirim Sephora ke pelanggannya, perusahaan mengatakan pencurian data ada yang berdampak kepada sejumlah pelanggan. Misalnya saja, ada informasi pribadi terekspos ke pihak ketiga yang tidak sah.

Namun, Sephora menegaskan, tidak ada informasi kartu kredit yang diakses.

Juru bicara Sephora mengatakan, pihaknya tengah melakukan investigasi terkait masalah ini.

"Kami masih menginvestigasi dengan bantuan forensic cyber experts, agar kasus ini segera terungkap. Kami tidak bisa berspekulasi tentang jumlah individu yang terkena dampak, hingga ada hasil investigasi," jelasnya.




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×