Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SAN FRANCISCO. Induk perusahaan Google, Alphabet Inc, membukukan pendapatan kuartalan yang terbilang ciamik dan melampaui estimasi analis.
Berdasarkan keterangan resmi perusahaan, Aplhabet menoreh laba per saham sebesar US$ 9,09 dengan pendapatan total US$ 22,45 miliar di sepanjang kuartal tiga.
Berdasarkan estimasi konsensus Thomson Reuters, perusahaan tekonologi raksasa ini sebelumnya diprediksi hanya akan mendapatkan laba sebesar US$ 8,63 per saham dengan pendapatan US$ 22,05 miliar.
Pencapaian tersebut juga lebih tinggi dari figur tahun lalu sebesar US$ 7,35 per saham dan total pendapatan naik 20% dari tahun lalu yang hanya US$ 18,68 miliar.
Selain itu, Alphabet juga menyetujui pembelian kembali saham hingga US$ 7.019.340.976,83 untuk saham kelas C mereka. Pada kuartal III tahun lalu, perusahaan juga sudah membeli kembali saham kelas C di pasar modal senilai US$ 5.099.019.513,59.
"Saya rasa outlook buyback sangat penting. Market mencari lebih banyak keseimbangan dari profile keuntungan Google saat ini. Sedikit pertumbuhan, sedikit margin, dan sedikit capital return. Sehingga saya rasa semua masuk akal," jelas Michael Graham, senior internet analyst Canaccord Genuity kepada CNBC.
Kinerja Alphabet yang kinclong didorong oleh kencangnya pendapatan dari mesin pencari Google dan You Tube. "Google Cloud juga menyumbang pendapatan yang lumayan," jelas Chief Financial Officer Alpabeth Ruth Porat.
Situs Google mencatatkan peningkatan penjualan sebesar 23% menjadi US$ 16,09 miliar. Angka ini di atas estimasi konsensus StreetAccount sebesar US$ 15,79 miliar. Sedangkan pendapatan iklan naik 18% menjadi US$ 19,82 miliar.
Total biaya akuisisi trafik berada di posisi 21% dari pendapatan, sama dengan tahun lalu.