kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pendapatan Lebih Rendah dari Perkiraan Analis, Saham Facebook Ikut Anjlok 20%


Kamis, 03 Februari 2022 / 15:52 WIB
Pendapatan Lebih Rendah dari Perkiraan Analis, Saham Facebook Ikut Anjlok 20%
ILUSTRASI. A 3D printed Facebook's new rebrand logo Meta and Facebook. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Perusahaan induk Facebook, Meta Platforms Inc, mencatat penurunan harga saham secara signifikan. Pada Rabu malam, saham Facebook anjlok lebih dari 20% setelah perusahaan melaporkan pendapatan yang mengecewakan. 

Total pendapatan perusahaan, yang sebagian besar berasal dari penjualan iklan, naik menjadi US$ 33,67 miliar pada kuartal keempat 2021 dari US$ 28,07 miliar pada 2020. Namun realisasi itu lebih rendah dari proyeksi analis sebesar US$ 33,40 miliar.

Setelah laporan itu dirilis, saham Facebook langsung jatuh dan perusahaan harus kehilangan US$ 200 miliar dari nilai pasar. 

Meta mengungkapkan, penyebab penurunan tersebut karena perusahaan hadapi pukulan dari perubahan sistem privasi Apple Inc.

Menurut Meta, perubahan tersebut telah mempersulit mereka untuk menargetkan dan mengukur iklan di Facebook dan Instagram. Selain itu, penurunan juga terjadi akibat masalah ekonomi makro seperti gangguan rantai pasokan. 

Baca Juga: Didukung Bisnis Android, Pendapatan Quacomm Melampaui Proyeksi Analis

Selain ancaman terhadap bisnis iklan, para eksekutif perusahaan acap kali menyebut bahwa mereka juga harus berkutat dengan persaingan dari TikTok dan YouTube. 

Chief Financial Officer Meta Dave Wehner, mengatakan dampak dari perubahan privasi Apple bisa sekitar US$ 10 miliar untuk tahun 2022. Sebab, perubahan tersebut akan mencegah aplikasi melacak aktivitas online mereka untuk iklan. 

"Hal ini akan mempersulit pengiklan yang mengandalkan data untuk mengembangkan produk baru dan mengetahui pasar mereka," kata Dave, dikutip dari Reuters, Kamis (3/2).

Tak berbeda, CEO Mark Zuckerberg menyebut, persaingan dengan TikTok telah menekan kinerja perusahaan tahun lalu. Bahkan kerugian bersih dari Meta's Reality Labs, bisnis augmented reality dan virtual realitas mencapai US$ 10,2 miliar, atau naik dari tahun sebelumnya US$ 6,6 miliar. 

Zuckerberg sebelumnya telah memperingatkan bahwa investasi perusahaan di bidang ini akan mengurangi laba operasi 2021 sebesar US$ 10 miliar dan tidak akan menguntungkan dalam waktu singkat. 

"Saya didorong oleh kemajuan yang kami buat tahun lalu di sejumlah area pertumbuhan penting seperti Reel, perdagangan, dan realitas virtual, dan kami akan terus berinvestasi dalam hal ini dan prioritas utama lainnya pada tahun 2022 saat kami berupaya membangun metaverse," katanya. 

Baca Juga: Meta Shares Plunge as Facebook Owner Misses on Earnings, Forecast

Di sisi lain, Reality Labs membukukan pendapatan sekitar US$ 2,3 miliar pada tahun 2021. Perusahaan belum mengumumkan angka penjualan untuk headset realitas virtual, Oculus Quest. 

Meta memperkirakan pendapatan kuartal pertama 2022 di kisaran US$ 27 miliar hingga US$ 29 miliar. Berdasarkan data IBES dari Refinitiv justru analis memperkirakan pendapatan Meta bisa menyentuh US$ 30,15 miliar. 

"Jelas bahwa ada banyak hambatan besar di depan karena Meta menghadapi persaingan baru yang ketat untuk pendapatan iklan seperti TikTok. Kemudian bersaing untuk mendapatkan iklan dan tantangan dari perubahan iOS Apple," kata analis Insider Intelligence Debra Aho Williamson.




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×