Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - CALIFORNIA. Induk Snapchat, Snap Inc, mengumumkan pendapatan kuartal pertamanya meleset dari ekspektasi pendapatan. Penurunan kinerja ini membuat harga saham Snap anjlok 20% setelah tutup pasar.
Seperti dilansir Bloomberg pada Jumat (28/4), Snap telah berjuang di tengah penurunan tajam dalam belanja pengiklan yang telah menekan pendapatan perusahaan. Laporan perusahaan media sosial ini sangat kontras dengan laporan saingannya, Meta, yang mengalahkan ekspektasi dan membuat sahamnya melonjak.
"Kami bekerja untuk mempercepat pertumbuhan pendapatan kami dan kami menggunakan kesempatan ini untuk melakukan perbaikan signifikan pada platform periklanan kami untuk membantu mendorong peningkatan laba atas investasi bagi mitra periklanan kami," kata CEO Evan Spiegel dalam sebuah pernyataan.
Sebagai informasi, Snap memperkenalkan Snapchat+ pada bulan Juni 2022 sebagai sarana untuk mendiversifikasi dan meningkatkan aliran pendapatan platform. Layanan ini, dengan biaya US$ 3,99 per bulan, memberikan akses awal ke fitur-fitur baru kepada pelanggan, serta konten eksperimental dan eksklusif.
Baca Juga: Kinerja Google dan Microsoft Mengungguguli Ekspektasi
Menurut Snap, 3 juta pengguna telah mendaftar sejak layanan ini diluncurkan dengan pendapatan tahunan lebih dari US$ 100 juta. Namun, sebagian besar pendapatan perusahaan masih berasal dari iklan dan hal ini telah terpukul dalam beberapa kuartal terakhir karena kenaikan suku bunga telah menekan anggaran iklan perusahaan.
Pendapatan rata-rata per pengguna telah menurun drastis untuk Snap, dengan perusahaan melaporkan ARPU global sebesar US$ 2,58 pada kuartal pertama tahun 2023. Perusahaan melaporkan ARPU sebesar US$ 3,20 pada Q1 tahun lalu. Pendapatan Snap turun hampir 7% dari tahun ke tahun, karena perusahaan berjuang dengan lanskap periklanan digital yang lebih ketat.
Sementara itu, Meta telah berhasil membalikkan peruntungannya, melaporkan kembalinya pertumbuhan pendapatan setelah tiga kuartal mengalami penurunan. Raksasa media sosial ini mengalahkan ekspektasi analis pada laba dan rugi dalam laporan pendapatan terbarunya.