kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pendiri Meituan yang ulet dan pantang menyerah (1)


Selasa, 27 September 2016 / 13:26 WIB
Pendiri Meituan yang ulet dan pantang menyerah (1)


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Tri Adi

Tidak mudah menyerah sepertinya menjadi kunci sukses dari Wang Xing. Sebelum memiliki perusahaan e-commerce Meituan, pria asal China ini mengembangkan media sosial hasil bentukan sendiri. Tapi bisnisnya tersebut ternyata tidak ada yang membuahkan hasil. Wang kemudian mencoba peruntungan baru dengan mengembangkan Meituan. Kini bisnis tersebut terbukti membuatnya jadi pria terkaya nomor 60 di China dengan kekayaan US$ 3,5 miliar.

Nama Wang Xing mulai dikenal publik ketika berhasil mengembangkan Meituan, sebuah platform bisnis yang menawarkan layanan e-commerce. Perusahaan ini menyediakan informasi layanan atau diskon secara online kepada konsumen untuk meningkatkan pengalaman belanja secara online to offline (O2O).

Dari Meituan, Wang berhasil mengumpulkan cuan hingga berada dalam jajaran miliarder terkaya dunia. Kini nilai kekayaan Wang mencapai US$ 3,5 miliar. Forbes mencatat dia menjadi orang terkaya ke-60 di China dan nomor 688 di dunia. Perusahaan yang diluncurkan pada 2010 ini juga terkenal dengan konsep group buying atau pembelian secara massal untuk mendapatkan potongan harga tertentu.

Pria berusia 43 tahun mengakui bisnis Meituan terinspirasi dari Groupon yang mempunyai konsep bisnis group buying secara daring. Techinasia menulis, sebelum berhasil mengembangkan Meituan, Wang mempunyai beberapa bisnis yang terinspirasi dari munculnya media sosial di Amerika Serikat pada 2003.

Wang yang ketika itu menempuh pendidikan PhD di jurusan teknik komputer di Universitas Delaware memutuskan untuk drop out dari kampus dan kembali ke negaranya China. Selang dua tahun, setelah mencoba puluhan proyek, akhirnya dia dan dua temannya, salah satunya Wang Huiwen, meluncurkan situs dengan nama Xiaonei, yang terinspirasi dari Facebook.

Mereka kemudian menyewa kantor dekat kampus Tsinghua untuk mengembangkan Xiaonei. Media sosial bentukannya tersebut membesar dan makin banyak peminat. Sayang, dia kehabisan dana untuk membayar server. Padahal di awal pendirian, Wang telah mendapat kucuran modal US$ 50.000. Wang akhirnya menjual Xiaonei ke investor yang kemudian mengubah namanya menjadi Renren.

Wang kemudian membuat platform baru hasil kerjanya dengan dua teman kuliah di Universitas Tsinghua. Platform tersebut mikroblogging layaknya Twitter, bernama Fanfou.

Namun Dewi Fortuna belum memihak pada Wang. Pada 2009, Fanfou ditutup paksa oleh pemerintah China. Ini lantaran adanya dugaan Fanfou terkait dengan kerusuhan Xinjiang.

Tak ambil pusing, Wang kembali menjajal peruntungan baru. Wang kemudian membuat produk yang berkonsep online-to-offline (O2O) bernama Meituan. Layanan ini terinspirasi web sejenis di Amerika Serikat, yaitu Groupon. Wang kembali menggandeng teman kuliahnya, yaitu Mu Rongjun dan teman sekamar waktu kuliah di Amerika, Wang Huiwen.

Pada saat Meituan diluncurkan pada 2010, ada ratusan web sejenis yang menawarkan konsep group buying online. Namun dengan percaya diri, Wang terus menjalankan bisnis ini. Waktulah yang menjawab daya tahan perusahaan garapannya. Meituan ternyata berhasil mengembangkan bisnisnya. Sedangkan perusahaan group buying daringt lain harus gulung tikar karena mengeluarkan banyak biaya untuk iklan dan berusaha mendapatkan hak eksklusif untuk vendor tertentu. Sementara Meituan lebih fokus memastikan webnya mempunyai server andal dan bisa memberikan pengalaman terbaik ke vendor.

Meituan juga memiliki keunggulan memberikan diskon lebih awal dibanding kompetitor. Strategi tersebut berhasil membuat bisnisnya berkembang pesat. Meituan menguasai 60% pasar bisnis group buying di China.

Pada 2015, Meituan memperbesar bisnis dengan merger dengan kompetitor utamanya, yakni Dianping Holdings Ltd. Mengutip Wall Street Journal, Meituan Diangping otomatis menjadi penguasa pasar bisnis group buying daring dan O2O.                 

(Bersambung)




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×