Sumber: Xinhua | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Tim peneliti khusus WHO yang bertugas mencari asal-usul penyakit Covid-19 di China menyarankan agar penelitian terus dilanjutkan ke seluruh penjuru dunia dan tidak hanya fokus pada spesies hewan tertentu saja.
Pada hari Jumat (12/3) lalu, tim peneliti gabungan dari WHO dan China membuat pernyataan terkait pencarian asal-usul virus yang perlu dilakukan lebih luas, tidak hanya di China.
Liang Wannian, perwakilan tim tersebut, mengatakan China kini mengatasi tekanan yang cukup berat karena harus mencari sumber virus sambil terus mengatasi penyebaran virus yang belum bisa dibendung.
Para peneliti gabungan dari WHO dan China bekerja sama di Wuhan untuk mencari sumber virus dari 14 Januari hingga 10 Februari lalu. Setidaknya ada sembilan titik yang dijadikan pusat penelitian, termasuk Rumah Sakit Jinyintan Wuhan, pasar makanan laut Huanan, dan Institut Virologi Wuhan.
Baca Juga: Seorang guru meninggal, wilayah di Italia ini mulai hentikan vaksin AstraZeneca
Dilansir dari Xinhua, para peneliti juga mendatangi dan berdialog langsung dengan pekerja medis lokal, peneliti laboratorium, ilmuwan, manajer pasar, pekerja komunitas, pasien yang pulih, dan keluarga pekerja medis yang kehilangan nyawa dalam epidemi.
Meskipun belum mendapatkan hasil yang pasti, namun Liang berterima kasih kepada semua peneliti karena telah mencapai hasil yang positif serta beberapa fakta yang cukup penting.
Untuk penelitian lebih lanjut, Liang menyarankan empat hal yang harus dilakukan. Pertama adalah memperluas basis data terpadu secara global, termasuk data molekul, urutan gen, klinik, epidemiologi, pemantauan hewan, dan pemantauan lingkungan.
Berikutnya, terus mencari lebih banyak kemungkinan kasus awal dalam cakupan yang lebih luas di seluruh dunia. Ketiga, para ilmuwan di seluruh dunia harus mencari spesies hewan yang mungkin menjadi inang virus di banyak negara dan tempat, tidak terbatas pada kelelawar.
Baca Juga: Makin banyak negara yang tangguhkan vaksin Covid-19, AstraZeneca angkat bicara
Terakhir, penelitian berikutnya harus lebih memahami peran rantai distribusi produk makanan beku dalam penularan virus penyebab Covid-19 tersebut.
Hasil penelitian sementara tim WHO di Wuhan
Selama penelitian berlangsung, setidaknya ada tiga poin penting yang bisa dipastikan oleh para peneliti di Wuhan. Pertama, virus corona dengan kemiripan yang tinggi dengan virus corona yang baru (SARS-CoV-2) memang ditemukan pada kelelawar dan trenggiling.
Namun tingkat kemiripannya masih belum cukup untuk menyimpulkan bahwa jenis tersebut merupakan asal muasal dari virus corona yang menyebar satu tahun belakangan. Spesies lain juga memiliki potensi yang besar untuk menjadi inang alami virus baru tersebut.
Yang kedua, kasus Covid-19 pertama dipastikan muncul pada 8 Desember 2019 dan pasar makanan laut Huanan bisa menjadi pusat wabah dan penguat penyebaran Covid-19.
Ketiga, virus SARS-CoV-2 ditemukan dalam uji lingkungan di pasar makanan laut Huanan setelah ditutup, terutama di kios-kios produk lautnya.
Virus corona yang ada di pasar mungkin ditularkan melalui orang yang sudah terinfeksi sebelumnya, produk makanan dingin yang terkontaminasi, dan juga produk hewani. Namun semuanya masih belum pasti.
Untuk saat ini para peneliti menyimpulkan bahwa virus penyebab Covid-19 adalah "yang paling mungkin" ditularkan melalui spesies inang perantara. Virus juga "kemungkinan" masuk melalui transmisi langsung atau makanan beku.
Mereka juga menilai bahwa virus "sangat tidak mungkin" untuk menyebar melalui insiden laboratorium seperti yang banyak dituduhkan sepanjang tahun ini.