kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Peneliti WHO sarankan cari sumber virus corona di seluruh dunia


Senin, 15 Maret 2021 / 12:37 WIB
Peneliti WHO sarankan cari sumber virus corona di seluruh dunia
ILUSTRASI. Petugas kesehatan Rumah Sakit COVID-19 Wisma Atlet berjalan untuk berganti jaga di Jakarta, Jumat (26/2/2021).


Sumber: Xinhua | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Tim peneliti khusus WHO yang bertugas mencari asal-usul penyakit Covid-19 di China menyarankan agar penelitian terus dilanjutkan ke seluruh penjuru dunia dan tidak hanya fokus pada spesies hewan tertentu saja.

Pada hari Jumat (12/3) lalu, tim peneliti gabungan dari WHO dan China membuat pernyataan terkait pencarian asal-usul virus yang perlu dilakukan lebih luas, tidak hanya di China.

Liang Wannian, perwakilan tim tersebut, mengatakan China kini mengatasi tekanan yang cukup berat karena harus mencari sumber virus sambil terus mengatasi penyebaran virus yang belum bisa dibendung.

Para peneliti gabungan dari WHO dan China bekerja sama di Wuhan untuk mencari sumber virus dari 14 Januari hingga 10 Februari lalu. Setidaknya ada sembilan titik yang dijadikan pusat penelitian, termasuk Rumah Sakit Jinyintan Wuhan, pasar makanan laut Huanan, dan Institut Virologi Wuhan.

Baca Juga: Seorang guru meninggal, wilayah di Italia ini mulai hentikan vaksin AstraZeneca

Dilansir dari Xinhua, para peneliti juga mendatangi dan berdialog langsung dengan pekerja medis lokal, peneliti laboratorium, ilmuwan, manajer pasar, pekerja komunitas, pasien yang pulih, dan keluarga pekerja medis yang kehilangan nyawa dalam epidemi.

Meskipun belum mendapatkan hasil yang pasti, namun Liang berterima kasih kepada semua peneliti karena telah mencapai hasil yang positif serta beberapa fakta yang cukup penting.

Untuk penelitian lebih lanjut, Liang menyarankan empat hal yang harus dilakukan. Pertama adalah memperluas basis data terpadu secara global, termasuk data molekul, urutan gen, klinik, epidemiologi, pemantauan hewan, dan pemantauan lingkungan.

Berikutnya, terus mencari lebih banyak kemungkinan kasus awal dalam cakupan yang lebih luas di seluruh dunia. Ketiga, para ilmuwan di seluruh dunia harus mencari spesies hewan yang mungkin menjadi inang virus di banyak negara dan tempat, tidak terbatas pada kelelawar.

Baca Juga: Makin banyak negara yang tangguhkan vaksin Covid-19, AstraZeneca angkat bicara




TERBARU

[X]
×