Sumber: CNN | Editor: Khomarul Hidayat
Para peneliti juga mempertimbangkan jarak setiap planet dari bintangnya, terlalu dekat dan panas dapat menguapkan air, terlalu jauh dan air dapat membeku.
Planet yang layak huni harus berada di zona "tepat", atau yang disebut zona Goldilocks, untuk mendukung air cair di permukaannya.
"Perkiraan sebelumnya tentang jumlah planet yang dapat dihuni tidak mencerminkan bagaimana suhu dan energi bintang dapat diserap oleh planet-planetnya," sebut NASA.
Tapi kali ini, para ilmuwan dapat memasukkan suhu ke dalam analisis mereka, berkat data tambahan yang dikumpulkan oleh misi Gaia Badan Antariksa Eropa, yang memetakan peta tiga dimensi galaksi kita.
Baca Juga: Peneliti: Alien di 1.000 bintang terdekat bisa mengawasi bumi
"Kami selalu tahu mendefinisikan kelayakhunian hanya dalam hal jarak fisik planet dari bintang, sehingga tidak terlalu panas atau dingin, membuat kami banyak asumsi," kata ilmuwan NASA dan penulis studi Ravi Kopparapu dalam rilisnya.
"Data Gaia tentang bintang memungkinkan kami melihat planet ini dan bintangnya dengan cara yang sama sekali baru," imbuhnya.
Setelah menghitung faktor-faktor ini, para peneliti menggunakan perkiraan konservatif bahwa 7% bintang mirip Matahari dapat menampung dunia yang dapat dihuni. Tapi angkanya bisa mencapai 75%, kata para ilmuwan.
NASA menyatakan pihaknya dan badan antariksa lainnya akan terus menyempurnakan perkiraan dalam penelitian masa depan, yang akan membantu membentuk rencana untuk tahap selanjutnya dari penemuan dan teleskop planet ekstrasurya.