kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.546.000   5.000   0,32%
  • USD/IDR 16.205   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.065   -15,76   -0,22%
  • KOMPAS100 1.047   -0,56   -0,05%
  • LQ45 821   -0,42   -0,05%
  • ISSI 210   -0,21   -0,10%
  • IDX30 422   -0,40   -0,10%
  • IDXHIDIV20 504   -0,41   -0,08%
  • IDX80 120   -0,22   -0,18%
  • IDXV30 123   -0,06   -0,04%
  • IDXQ30 140   -0,22   -0,16%

Penelitian terbaru: Tes feses virus corona lebih efektif untuk anak-anak


Senin, 07 September 2020 / 19:45 WIB
Penelitian terbaru: Tes feses virus corona lebih efektif untuk anak-anak
ILUSTRASI. Warga memakai masker pelindung menyusul penyebaran penyakit virus corona (COVID-19) di sebuah pusat perbelanjaan di Hong Kong, China, Senin (20/7/2020).


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Tes feses mungkin lebih efektif dibanding tes pernapasan dalam mengidentifikasi infeksi virus corona baru pada anak-anak dan bayi, menurut peneliti.

Soalnya, para peneliti di Chinese University of Hong Kong (CUHK), anak-anak dan bayi membawa viral load yang lebih tinggi dalam tinja mereka dari orang dewasa.

Sampel feses membawa virus dan bisa mengarah pada identifikasi kasus tanpa gejala alias asimtomatik yang lebih baik, terutama pada bayi dan orang lain yang mengalami kesulitan memberikan usap hidung atau tenggorokan.

Potensi pengujian feses pada anak-anak adalah kesimpulan yang dicapai setelah peneliti dari Fakultas Kedokteran CUHK melakukan tes tinja pada lebih dari 2.000 anak tanpa gejala dan orang lain yang membutuhkan tes serupa yang tiba di Bandara Hong Kong mulai 29 Maret.

Baca Juga: Tertinggi sejak awal Juni, Malaysia laporkan 62 kasus baru virus corona

Pada 31 Agustus, dari sampel yang mereka kumpulkan, enam anak dipastikan terinfeksi virus corona baru.

Paul Chan, Ketua Departemen Mikrobiologi CUHK dan Direktur Asosiasi Pusat Penelitian Mikrobiota Usus, mengatakan, viral load dalam tinja bayi dan anak-anak "beberapa kali lebih tinggi" dibanding orang dewasa.

Dan, bisa setara dengan viral load pada sampel yang diambil dari saluran pernapasan orang dewasa. Aktivitas infeksi dan replikasi virus juga bertahan lebih lama di dalam usus bayi dan anak-anak.

Baca Juga: Filipina hanya catat 1.383 kasus baru corona, terendah hampir 8 minggu

"Spesimen feses lebih nyaman, aman, dan non-invasif untuk dikumpulkan pada populasi anak dan dapat memberikan hasil yang akurat," kata Chan dalam siaran pers, Senin (7/9), seperti dikutip Reuters.

Hal ini, Chan menambahkan, membuat tes tinja "pilihan yang lebih baik untuk skrining Covid-19 pada bayi, anak kecil, dan mereka yang sampel dari pernapasannya sulit untuk dikumpulkan".

Para peneliti CUHK juga menyelidiki sampel tinja dari 15 pasien Covid-19 di Hong Kong antara Februari dan April. Hasilnya, mereka menemukan infeksi virus usus aktif pada tujuh di antaranya, bahkan tanpa gejala gastrointestinal.

Baca Juga: Terendah sejak Maret, Singapura hanya laporkan 22 kasus virus corona

Tiga pasien terus menunjukkan infeksi virus aktif hingga enam hari setelah pembersihan virus dari sampel pernapasan mereka. Temuan itu, para peneliti CUHK mengungkapkan, juga menyoroti ancaman potensi penularan virus feses-oral

Mereka juga mengatakan, ada lebih dari satu pasien virus corona di Hong Kong yang memiliki tes tinja positif, sementara tes pernapasan negatif. Yang berarti, tes tinja "lebih efektif" untuk menyaring kelompok orang tertentu.

Studi tersebut peneliti CUHK publikasikan di jurnal medis internasional GUT.

Selanjutnya: Kasus virus corona tembus 4,2 juta kasus, India salip Brasil



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×